Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Helat Lomba Bercerita Antar SD se-Kota Tomohon

Tomohon, Sulutreview.com.-Salah satu kiat pemkot Tomohon untuk menumbuhkembangkan minat dan budaya gemar membaca sejak dini, adalah dengan menggelar lomba membaca tingkat SD se Kota Tomohon oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah.

“Melalui lomba ini anak-anak diransang untuk membaca, karena untuk bisa menceritakan kepada audiens tentu harus membaca berulang-ulang suatu cerita sampai paham. Bahkan melalui kegiatan ini, anak-anak SD diajarkan untuk mengenal cerita rakyat/daerah sehingga menumbuhkan rasa kecintaan terhadap budaya lokal dan budaya nusantara,” hal ini dikatakan Wali Kota Tomohon Caroll Senduk, melalui Staf Ahli Walikota Tomohon Bidang Administrasi dan SDM, Ronald Kalesaran, dalam lomba bercerita tingkat SD/MI se-Kota Tomohon, Kamis (16/11/2023) bertempat di Balai Syalom Kelurahan Kolongan Kota Tomohon.

Lanjutnya, pemerintah mengimbau dalam rangka meningkatkan budaya gemar membaca, setiap sekolah dasar harus memiliki perpustakaan yang dikelola dengan baik, sebagaimana pembelajaran siswa, pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian dan kebudayaan yang bisa mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamatkan dalam UUD Negara RI tahun 45.

“Marilah kita wujudkan Kota Tomohon sebagai Kota Siswa yang gemar membaca dengan menebar virus literasi membaca,” tukasnya.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah kota Tomohon Julius Tumilantouw, mengatakan lomba
bercerita atau mendongeng itu merupakan proses dari membaca, memahami isi cerita dan kemampuan untuk menceritakan kembali dengan cara yang menarik, inovatif dan kreatif.

“Lomba bercerita ini bertujuan untuk meningkatkan kegemaran membaca sejak dini dimulai dari tingkat SD/MI serta meningkatkan kemampuan literasi anak didik,” ujar Julius.

Menurut dia, literasi ini merupakan kemampuan siswa atau anak didik untuk membaca, menulis, berhitung dan menggunakan kemampuan tersebut untuk mengatasi permasalahan yang ada di sekitarnya.

“Diharapkan pelajar bisa lebih tanggap terhadap kebudayaan yang ada di daerahnya dan mau menceritakan menggunakan bahasanya sendiri ke luar daerah dengan cara yang unik dan menarik, dan semoga lomba bercerita ini mampu meningkatkan kemampuan literasi sejak dini di Kota Tomohon,” tandas Julius.

Diketahui ada 48 peserta yang ikut dalam lomba bacerita tingkat SD/MI se Kota Tomohon.

Adapun para Juri terdiri dari Boaz Wilar selaku Akademisi/Praktisi Quido Kainde selaku Akademisi/Praktisi dan Julius Tumilantouw selaku Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kota Tomohon.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.