Tomohon,Sulutreview.com – Kegiatan kolaboratif guru penggerak bisa dilakukan dengan berbagai pihak. Guru penggerak merupakan inovator perubahan yang secara signifikan difungsikan untuk meningkatkan kemajuan sistem pendidikan Indonesia.
Bisa dibilang bahwa guru penggerak berperan sebagai pemimpin pembelajaran. Mereka mempromosikan perkembangan holistik, aktif, dan proaktif dari para siswa.
Kepala SMP Kristen Woloan, Yoce Pandej S.Pd menjelaskan bahwa telah dilaksanakan oleh guru penggerak untuk berperan dalam mendorong rekan-rekan pendidik untuk menerapkan metode pembelajaran yang berfokus pada siswa.
“ Serta menjadi contoh dalam mengubah ekosistem pendidikan untuk mencapai tujuan profil Pelajar Pancasila, ” kata guru penggerak angkatan VIII itu.
Tujuan kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Kolaborasi dilakukan dengan melibatkan berbagai strategi kerja sama, koordinasi, dan komunikasi antara guru dengan berbagai stakeholder yang terlibat dalam proses pendidikan.
Dilanjutkan Pandeh, contoh kegiatan kolaboratif guru penggerak beserta penjelasannya dan Informasi penting disajikan secara kronologis yaitu :
- Kolaborasi dengan Siswa
Guru dapat bekerja sama dengan siswa dalam berbagai cara. Salah satunya adalah melalui program kepemimpinan siswa yang melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi bersama.
“ Bentuk kolaborasi ini akan membantu mengembangkan keterampilan kepemimpinan siswa, ” kata dia.
Selain itu, guru dapat bekerja sama dengan siswa untuk menyiapkan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Kolaborasi dengan Rekan Guru
Kolaborasi antara guru dengan rekan sejawat dapat dilakukan melalui diskusi rutin dan pembelajaran tim.
Melalui diskusi, mereka dapat saling mendukung dalam mengembangkan kompetensi masing-masing. Pembelajaran tim juga dapat meningkatkan kompetensi guru.
- Kolaborasi dengan Orang Tua
Guru juga perlu berkolaborasi dengan orang tua untuk menginformasikan kemajuan belajar siswa.
“ Kegiatan kolaborasi ini bisa dilakukan melalui pertemuan rutin dengan orangtua dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran,” pungkasnya.