Manado, Sulutreview.com – Sejumlah inovasi produk yang ikut kompetisi di Maejo University Thailand berhasil jadi jawara.
Unsrat yang unggul di sejumlah kompetisi tersebut mendapat dukungan penuh para civitas yang tekun sehingga menghasilkan produk yang go internasional.
Unsrat berhasil memboyong dua perak dan tiga perunggu di moment yang bertajuk Product Innovation Competition, Safe Network & Maejo University yang digelar pada 28-29 Mei 2023.
Melalui aktivitas penelitian inovasi dan jaringan aman itu, Unsrat dikoordinir langsung Wakil Rektor bidang Penganggaran, Perencanaan dan Kerjasama, Prof Dr Ir Sangkertadi DEA yang didampingi Wakil Dekan Fakultas Pertanian (Faperta) Dr Ir Wiske Rotinsulu MSi dan Kepala Laboratorium Prodi Agroteknologi Dr Ir Sandra Pakasi MS.
Menurut Juru Bicara Unsrat Dr Max Rembang MSi prestasi atau capaian Unsrat di dunia internasional menjadi parameter bahwa Unsrat sebagai universitas unggul.
Produk inovasi yang berhasil jadi juara masing-masing :
- Innovation in processing coconut shells into natural preservatives (coconut shell liquid smoke) oleh Ir Teltje Koapaha MP Cs
- White milk Insecticides Barringtonia Asiatica L Kurz local North Sulawesi Indonesia. Oleh Ir Frangky Paat SP MSi.
- Mitra Nutmeg Syrup Local North Minahasa Indonesia. Oleh Dr Ir Frangky Paat dan tim.
- A Continuous Small Scale Coconut Peeier. Oleh Ir Dedie Tooy MSi PhD.
- Virgin Coconut Oil ‘Indococo’. Oleh Prof Dr Lucia Cecillia Mandek MS.
“Unsrat mampu bersaing dengan puluhan universitas yang hadir di Maejo University Thailand,” kata Rembang.
Kegiatan tersebut dilakukan di Empress Premier Hotel, Chiang Mai, Thailand, yang menjadi tempat penyelenggaraan International Conference memperingati “A Decade of Companionship” dengan tema “Lab to blue print : Bring Science Closer to the Community”.
President of Sustainability Agriculture, Food and Energy (SAFE) Network dari Universitas Andalas, Prof Novizar menjelaskan tujuan adanya forum tersebut adalah untuk meningkatkan kolaborasi, kekeluargaan dan persahabatan antar anggota SAFE Network.
“Selain itu juga, menjadi media berbagi inovasi bidang pertanian, pangan dan energi,” ujarnya.
Rektor Maejo University, Assoc, Prof Weerapon Thongma juga mengatakan bahwa teknologi harus digunakan sebagai kebijakan dalam penyelesaian berbagai permasalahan.
Atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, Achmad Wicaksono saat membuka konferensi mengatakan, upaya mengintegrasikan pertanian dan energi berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting.(hilda)