Deetje : Sekolah Secara Bertahap Terapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi

Tomohon,Sulutreview.com – Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar ditindak lanjuti dengan Implementasi kurikulum Merdeka sebagai bentuk fasilitasi Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Semisalnya di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, beberapa sekolah termasuk sekolah Dasar (SD) mulai menerapkan kurikulum tersebut semenjak bulan Juni silam.

Deetje Gosal, Kepala SD GMIM Tomohon mengatakan saat diwawancarai pada Kamis, (02/02) dalam implementasinya,penerapan Kurikulum Merdeka dalam dilakukan dengan tiga pilihan yakni Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.

“ Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam.

Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya, ”

Ia melanjutkan bahwa pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai profil pelajar Pancasila.

“ Fokusnya juga pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi, ” jelasnya.

Proses penerapan kurikulum Merdeka belajar juga diakuinya masih dalam tahap penyesuaian baik dari tenaga pendidik kepada para siswa.

“ Memang saat ini baru kelas 1 (Satu) dan kelas 4 (Empat) yang mulai diterapkan, dan akan dilanjutkan ke seluruh kelas belajar, namun kelas yang lain sudah mulai diintegrasikan dengan pembelajaran Profil Pancasila ” ucap Gosal.

Disinggung soal faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi implementasi kurikulum, ia menjawab “ faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum kreativitas, kecakapan, kesungguhan, dan ketekunan guru, ” pungkasnya mengakhiri. (Cel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.