Manado, Sulutreview.com – Kota Manado per November 2022 mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.
Sejumlah komoditas yang memberikan sumbangan atau andil deflasi month to month (mtm) terbesar pada November 2022, angkutan udara sebesar 0,1463 persen; cabai rawit sebesar 0,1330 persen; ikan malalugis atau ikan sorihi sebesar 0,1002 persen; ikan kembung sebesar 0,0315 persen; daging ayam ras sebesar 0,0195 persen; daun bawang sebesar 0,0172 persen; sawi putih atau pitsai sebesar 0,0164 persen; telur ayam ras sebesar 0,0157 persen; cabai merah sebesar 0,0146 persen, dan ikan tuna sebesar 0,0104 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Asim Saputra mengatakan angkutan udara dan makanan memberikan andil deflasi terbesar.
“Deflasi pada November 2022 yang terbesar disumbang angkutan udara, cabai rawit, ikan malalugis, ikan kembung, daging ayam ras, daun bawang, sayur pitsay, telur ayam ras, cabai merah besar dan ikan tuna,” katanya Kamis (01/12/2022).
Untuk catatan nflasi tahun kalender tercatat sebesar 3,32 persen dan inflasi year on year sebesar 4,30 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan atau andil inflasi mtm terbesar adalah ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,0621 persen; bawang merah sebesar 0,0600 persen; emas perhiasan sebesar 0,0277 persen; ikan deho sebesar 0,0266 persen; shampo sebesar 0,0210 persen; parfum sebesar 0,0178 persen; pembalut wanita sebesar 0,0106 persen; ayam hidup sebesar 0,0078 persen; daun paku atau daun pakis sebesar 0,0071 persen dan bawang putih sebesar 0,0068 persen.
“Penyumbang inflasi terbesar secara year on year (yoy) pada bulan November yaitu angkutan udara sebesar 1,2068 persen dan komoditi penyumbang deflasi terbesar yaitu ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,1784 persen,” ungkap Asim.
Dilihat dari inflasi month to month (mtm) Kota Manado menempati urutan ke-12 inflasi di Pulau Sulawesi dan urutan ke-83 secara nasional, sedangkan secara yoy Kota Manado menempati ututan ke-13 di Pulau Sulawesi dan urutan ke-84 secara nasional.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 25,44 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,55 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,89 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,27 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,03 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,03 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,83 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,42 persen.
Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu : kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,52 persen dan kelompok Rrekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,51 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan.(srv)