Minsel  

Tak Kunjung Salurkan Bansos, Pemkab Minsel Diminta Jujur

Amurang, SULUTREVIEW

Pemkab Minsel sempat dikabarkan telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) bagi warga terdampak, karena sampai saat ini belum ada yang direalisasikan.

Bantuan yang disalurkan pada pekan lalu oleh Bupati Tetty Paruntu berupa beras 5 kilogram bagi warga terdampak wabah Covid-19 ternyata berasal dari Cadangan Beras Nasional (CDN), dalam artian bersumber dari APBN. Sehingga dapat dipastikan dana pergeseran APBD sebesar Rp 13,6 miliar belum sampai ke masyarakat dalam bentuk bahan pokok.

“Memang berdasarkan penelusuran yang kami dapati, bantuan beras kepada warga pekan lalu ternyata bukan dari anggaran APBD Minsel. Meski diserahkan oleh bupati secara simbolis, namun anggarannya murni dari APBN dalam hal ini Bulog yang merupakan CBN. Jadi tidak benar bila ada pemberitaan bantuan tersebut inisiatif bupati apalagi menggunakan APBD,” kata anggota DPRD Minsel Jaclyn Koloay saat meninjau langsung penampungan beras Bulog di Amurang, akhir pekan kemarin.

“Perlu ada pelurusan yang benar, sehingga masyarakat mendapat informasi tepat,” jelasnya kembali.

Dia juga mengungkapkan Pemkab Minsel perlu lebih jujur lagi pada alokasi dan penggunaan dana APBD untuk penanganan wabah Covid-19. Sebab sampai selama Pemkab Minsel belum terbuka. Selain itu juga anggaran bagi warga terdampak masih jauh lebih kecil dari total anggaran. Bahkan anggaran bagi alat kesehatan, Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan terbilang kecil.

“Di sini harus ada kejujuran dari Pemkab, jangan sampai terjadi tumpang tindih dan pada akhirnya ada ‘penghilangan’ bantuan. Ini bisa dilihat saat penyaluran CBN yang sempat diakui dari Pemkab. Selain itu juga harus ada transparansi dan proposional. Dari informasi yang kami peroleh, anggaran hasil pergeseran justru lebih besar bukan untuk bantuan warga terdampak, obat-obatan dan APD. Jadi perlu ditinjau lagi supaya lebih proposional,” tandasnya.

Menyangkut kesalahan informasi atas penyaluran CBN yang seolah bersumber dana dari APBD, dibenarkan oleh Kadis Sosial Sofie Sumampow. “Memang bantuan yang disalurkan sejak pekan lalu dan secara simbolis diserahkan oleh ibu bupati berasal dari CBN, bukannya bersumber dari APBD Minsel. Untuk Minsel mendapat jatah 100 ton. Pembagian kepada warga kami serahkan pada pemerintah desa dan kelurahan. Tiap desa atau lurah mendapat 9 sampai 10 karung yang masing-masing 50 Kg. Kalau ada yang tidak sesuai timbangan, silahkan lapor nanti kami tambahkan selisihnya,” sebut Kadis saat dikonfirmasi Sabtu (18/04).

Sementara itu, bantuan yang dianggarkan oleh Pemkab Minsel saat ini masih dalam proses tender. Kemungkinan akhir bulan atau dua minggu lagi disalurkan ke masyarakat. Bantuan yang diberikan dalam bentuk paket berisi beras 5 Kg, Supermie 10 bungkus, 5 ikan kaleng dan 2 kaleng susu kental manis. Warga penerima disesuaikan dengan data dari desa dan kelurahan.

“Memang ada keterbatasan jumlah paket diberikan karena disesuaikan dengan anggaran. Rata-rata di tiap desa dan kelurahan dibagikan bagi 115 Kepala Keluarga. Pastinya tidak semua warga akan mendapatkan bantuan karena keterbatasan anggaran. Semoga dua minggu depan sudah bisa disalurkan,” ungkap Sumampow.(noh)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *