Dari Sulut Expo 2019, Satu Kontainer Cap Tikus 1978 Siap Diekspor ke Cina

Jakarta, SULUTREVIEW

Ajang Sulut Expo 2019 yang digelar di gedung Smesco Exhibition and Convention Hall, Jakarta Selatan, berhasil mencatatkan transaksi fenomenal.

Giat gagasan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ini, banyak mengundang minat investor baik lokal maupun nasional bahkan internasional, yang tertarik dengan hasil olahan dan produk unggulan dari 15 kabupaten/kota.

Salah satunya stand Cap Tikus 1978, produk minuman beralkohol yang terbuat dari nira pohon aren ini,  dalam dua hari berrhasil mencatatkan transaksi penjualan hingga menembus 200-an botol yang dibandrol Rp150 ribu per botol kemasan.

Menurut keterangan Head Marketing Cap Tikus 1978, Mario Bara Putra yang didampingi Asisten Arlien Elisa, hingga sampai akhir penutupan pameran, pada Minggu (29/9/2019) nanti, produk diprediksikan akan habis terjual sebanyak 300-an botol.

“Cap Tikus 1978 merupakan brand legal yang dicari pengunjung selama pameran. Baik pengunjung dari Jawa, Papua, Sumatera, Kalimantan dan Bali. Mereka ingin mencicipinya, terutama juga orang-orang Manado yang sudah lama berada di Jakarta,” katanya Jumat (27/9/2019).

Mario menyebutkan, pabrik Cap Tikus yang ada di Amurang-Minahasa Selatan ini, sejak dilegalkan terus mengalami peningkatan penjualan.

Menurutnya pada tahun depan sudah ada investor asal Cina yang telah memesan satu kontainer atau sebanyak 24 ribu botol Cap Tikus 1978.

“Permintaan investor asal Cina akan direalisasikan pada tahun depan,” ujarnya sambil menambahkan bahwa untuk memuluskan rencana tersebut, perusahaan tengah merampungkan dokumen yang diperlukan.

“Dokumen pendukungnya sedang kita persiapkan,” tukasnya.

Mario menyebutkan, bahwa dalam upaya promosi selalu mengedukasi setiap orang, bahwa produksi Cap Tikus 1978 merupakan produk yang dihasilkan dari 50 ribu petani di Sulut.

“Kita selalu edukasi dan kasih tau ke konsumen, bahwa membeli produk Cap Tikus 1978 sama halnya telah membantu kesejahteraan petani. Karena ini adalah produk kebanggaan petani,” ujarnya.

Ke depan kata Mario, perusahaan akan launching produk Cap Tikus 1978 dengan varian rasa kopi.

Untuk kelancaran proses distribusi, Mario menggandeng PT Eshamdima

“Cap Tikus 1978 dapat terjual antara 2 sampai 3 ribu botol per bulannya,” sebutnya kembali.

Salah satu pengunjung N Wowor mengatakan membeli produk Cap Tikus 1978 untuk sekedar mencicipi saja.

“Kemasannya cukup modern dan unik, makanya saya ingin coba. Karena sudah lama juga tidak mengonsumsi,” imbuhnya.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.