Manado, SULUTREVIEW
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online yang menjadi kontroversi di sejumlah daerah di Indonesia, ternyata tidak demikian dengan di Manado, khususnya di SMA Negeri 1 Manado.
Pada tahap awal yang digelar Senin (24/6/2019), pihak panitia di sekolah tersebut memberikan kesempatan kepada 150 orang untuk melakukan verifikasi data. Karena tahapan sebelumnya dilakukan secara online.
Hal itu akan berlangsung hingga Jumat (29/6/2019) mendatang.
Dengan demikian siswa yang cepat sesuai dengan zonasi yang ditetapkan, yakni 7 kilometer, maka akan masuk dalam sistem.
“Jadi bagi calon siswa meski pun rumahnya bersebelahan dengan selolah, kalau terlambat mendaftar tentunya tidak akan masuk dalam sistem,” kata Kepala SMA Negeri 1 Manado, Sherly Kalangi.

Bagi siswa yang sudah mendaftarkan secara online tinggal verifikasi dengan membawa bukti kelulusan dan kartu keluarga (KK).
“Hanya membawa KK dan nilai kelulusan. Karena juknis tahun ini adalah sistem zonasi yang lebih besar, Ini berdasar Permen nomor 51 tahun 2018. Memang ada perubahan berdasarkan edaran nomor 3 tahun 2019 bahwa persentase penerimaan siswa untuk zonasi dari 90% menjadi 80%, sehingga ada peningkatan persentasi pada jalur prestasi dan untuk jalur perpindahan atau mutasi orang tua itu tetap dengan jatah 5%,” sebut Kalangi.
Untuk SMA Negeri 1 Manado, penerimaan kali ini hanya mengacu pada quota 320, atau 10 kelas. Hal ini berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan.
“Untuk hari ini kami menyiapkan nomor antrian sampai 150 dan itu sudah habis berarti itu hari pertama ini yang kami layani sebanyak 150 calon siswa. Mengingat kalau lebih dari itu, tenaga kami tentu tidak akan mampu bekerja melewati dari jam kerja,” ujarnya.
Berdasarkan aturan panitia sudah menempatkan petugas dalam jumlah cukup, sehingga diharapkan untuk 150 pendaftar akan terlayani, demikian seterusnya.
“Ini sesungguhnya memberikan kemudahan bagi siswa dan bagi pihak sekolah dalam menerima siswa baru. Karena kalau tidak dibagi dalam quota seperti ini tentunya desakan dari siswa dan orang tua untuk bersekolah di SMA Negeri 1 ini akan pasti lebih banyak,” tandasnya.
“Dengan aturan ini maka jika sudah capai kuota mau tidak mau ya kami tutu. Ini berdasarkan aturan, kalau misalnya dalam 5 hari diberikan waktu untuk pendaftaran tetapi ketika 3 hari sudah cukup kuota maka 2 hari yang sisa otomatis pendaftaran di SMA 1 secara otomatis akan tertutup. Karena sudah mencapai pada kuota,” sebut Kalangi kembali.

Jadi pada dasarnya dengan pembagian kuota ini sekolah terbantukan dan diharapkan pula agar pendaftar akan tersebar, siswa-siswa yang akan masuk ke sekolah-sekolah. Karena sesungguhnya tidak ada sekolah favorit.
“SMA 1 Manado bukan sekolah favorit tetapi memang kebetulan berada di tempat yang strategis. Sebab untuk ke SMA 1 ini dari berbagai arah mudah ditempuh.
Sementara itu menurut Koordinator PPDB online SMA Negeri 1 Manado, James Tarumingi SE bahwa sistem tidak dapat diintervensi oleh siapa pun. Artinya semua didasarkan sistem komputerisasi. Baik pada saat pendaftaran maupun verifikasi data kembali ke sekolah.
“Tidak ada titip-titipan semuanya sesuai sistem. Nah karena banyak pelamar, maka untuk SMA Negeri 1 Manado setiap harinya hanya dilayani sebanyak 150 orang,” ujarnya.(eda)