Manado, SULUTREVIEW
Pelaku pariwisata, seperti guide atau pramuwisata, front office, pekerja spa, hotel dan restaurant perlu dibekali wawasan dan pengetahuan.
Hal itu dimaksudkan agar sebagai ujung tombak pariwisata, mereka (pelaku wisata) akan memiliki profesionalitas di bidangnya.
Untuk melengkapinya, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut, secara khusus memberikan bimbingan teknis (bimtek).
Pada bimtek tersebut, Kepala Disparda Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi mengatakan
pertumbuhan pariwisata di Sulut tak lepas dari peran pelaku wisata.
Hal itu dibuktikan dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada tahun 2015 yang mencapai 38,400 orang, wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 1.070.681 orang. Dan pada 2017 tercatat sebesar 86.976 wisman dan 1.658.523 wisnus.
Peningkatan signifikan terjadi pada tahun 2018, untuk wisman yang berkunjung mencapai 127.879 orang dan wisnus 1.958.899 orang.
“Untuk tahun ini target kunjungan wisatawan dapat mencapai 150 juta orang yang 89% didominasi turis Cina,” ujarnya pada bimtek Profesionalisme di Bidang Pariwisata di Swiss-Belhotel Maleosan, Kamis (13/6/2019).
Lonjakan pertumbuhan pariwisata tersebut, kata Mewengkang sempat mengagetkan Kementerian Pariwisata dan Markplus, yang kemudian menyematkan apresiasi dan penghargaan sebagai ‘The Rising Destination 2019’ kepada Pemerintah Provinsi Sulut.
“Pariwisata Sulut tumbuh sangat cepat, Bali saja butuh 40 tahun untuk bisa seperti sekarang ini,” tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Asita Sulut, Merry Karaouwan, Roy RB Koleangan BA SE dari Perhimpunan Pariwisata Indonesia (HPI), Andarini Sulu SPd yang adalah acessor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Bunaken Indonesia, menyampaikan materi yang bermanfaat.
“Tugas pramuwisata itu mengatur wisatawan yang melakukan perjalanan wisata serta memberikan bimbingan tentang objek wisata. Hal ini perlu dibarengi dengan attitude, knowledge dan skill,” kata Koleangan.
Dikatakan Kepala Bidang Pengembangan, Kelembagaan Kepariwisataan Disparda Provinsi Sulut, Dra Ivonne Kawatu, pelaksanaan bimtek akan menghasilkan tenaga kerja yang andal dan kompeten sesuai bidang yang ditekuni.
“Sebagai ujung tombak pariwisata, dengan adanya bimtek, maka para pekerja pariwisata akan bekerja lebih baik lagi,” imbuhnya.(eda)