Manado, SULUTREVIEW
Agenda rapat koordinasi nasional (rakornas) Kefarmasian dan Alat Kesehatan (farmalkes) yang diikuti 504 peserta dari 18 provinsi di Indonesia, menjadi peluang istimewa bagi Sulawesi Utara (Sulut).
Pasalnya melalui event ini, mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan. Tidak hanya wisatawan mancanegara tetapi juga lokal.
Kegiatan yang diinisiasi Direktorat Farmalkes dengan tema Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam rangka Peningkatan Progran Kefarmasian dan alat Kesehatan menuju Universal Health Coverage (UHC), pastinya akan menggairahkan wisatawan.
Dikatakan Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, Edwin Silangen SE MS, ada banyak nilai tambah yang akan dinikmati dengan kedatangan peserta. “Inilah istimewanya MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), akan terus menambah kunjungan orang ke daerah kita,” kata Silangen usai membuka kegiatan yang dihelat di hotel Four Points, Kamis (28/3/2019).
Silangen mengatakan agar kehadiran peserta Farmalkes yang datang ke Sulut akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan. Sehingga di waktu yang akan datang akan kembali lagi.
“Sulawesi Utara memiliki banyak keindahan panorama, ditambah dengan masyarakat yang ramah dan kuliner. Kami berharap peserta dapat menikmatinya,” kata Silangen sambil merinci sejumlah destinasi wisata yang wajib dikunjungi seperti Danau Linow yang begitu indah dan alam bawah laut Bunaken, yang dapat ditempuh kurang lebih 30 menit dari Manado.
Silangen juga mempromosikan wisata kuliner khas daerah ‘Kunya-kunya’ yang berlokasi di Food Street pusat kota.
Di sisi lain, Silangen mengatakan bahwa Sulut tidak memiliki industri kesehatan. Namun upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi masyarakat di Sulut terus dilakukan.
“Pertemuan ini untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi antara pusat dan daerah dalam rangka pelaksanaan program kefarmasian dan alat kesehatan tahun 2019,” kata
Sekretaris Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan, drg Arianti Anaya MKM.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra Engko Sosialine Magdalene Apt MBio Med, mengatakan peserta yang mengikuti rakornas, dan selanjutnya mengikuti trip ke sejumlah destinasi tetap dapat mengontrol kesehatan.
“Saya tahu kuliner di Manado luar biasa, saya harapkan agar ada pengendalian,” ujarnya dengan nada gurauan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, dr Debie KR Kalalo MScPH dipilihnya Sulut, karena panitia percaya bahwa daerah ini akan meninggalkan kesan yang tak terlupakan kepada peserta.
“Sulut daerahnya indah, itulah salah satu penilaian mengapa acara ini dipercayakan di Bumi Nyiur Melambai,” tandasnya.(eda)