Konferensi Gereja, Menuju Indonesia yang Toleran

Airmadidi, SULUTREVIEW

Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) ke-X PGI 2019, yang dihadiri para pimpinan gereja se Indonesia, diharapkan akan membuka babak baru bagi kelangsungan Indonesia.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey SE, saat membuka kegiatan menyampaikan konferensi ini, mampu menjadi media evaluasi serta pemantapan peran Hamba Tuhan. Khususnya dalam menghadirkan pelayanan gereja yang berkualitas menuju Indonesia yang toleran, bermartabat dan berkeadilan.

“Perkembangan dunia  telah memperhadapkan gereja pada suatu kondisi pelayanan yang semakin berat dan kompleks. Sehingga, gereja semakin dituntut secara berkelanjutan melakukan penataan, serta pembenahan di berbagai aspek, agar tatanan kehidupan umat Tuhan tidak terbuai dengan kondisi yang dapat mengakibatkan merosotnya kualitas iman jemaat,” katanya di Hotel Sutan Raja Convention Hall, Airmadidi Minahasa Utara, Kamis (28/3/2019).

Mengantlsipasl kondisi demikian, kata Olly tentulah diperlukan upaya konstruktif dan terarah, dalam melakukan langkah introspeksi dan evaluasi terhadap setiap program pelayanan yang telah dilakukan hingga saat inl, termasuk pembenahan sekaligus penataan sistem pelayanan di lingkungan Gereja.

“Menjadi satu hal yang panting dan urgen, guna eksisnya pelayanan kevdepan. Untuk Itu, gereja-gereja di Indonesia haruslah menyatukan visi, misi serta persepsi pelayanan seluruh komponen, guna terciptanya pola pelayanan efektif yang mencerminkan karakter Kristus dengan berbagai buah-buah roh,” tandasnya.

Dalam eksistensinya, sambung Olly,  gereja harus mampu merumuskan dan menghasilkan jalan keluar terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bergereja dan bernegara. Bahkan selalu solid dengan seluruh komponen bangsa dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Mampu berperan dalam menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme dan kerusakan lingkungan.

“Saat ini dan ke depan, gereja harus memainkan peranannya dalam membangun karakter bangsa dengan memberikan pencerahan-pencerahan etik, moral dan spiritual kebangsaan. Baik dari nilai-nilai agama, maupun nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal itu sebagai upaya mencari titik kesamaan dan pandangan yang sama tentang kehidupan berbangsa yang berkeadilan,” tandasnya.

Olly mengharapkan kepada para peserta KGM X-PGI, agar dapat membawa gereja-gereja di Indonesia pada peran dan sumbangsih yang semakin strategis, proaktif, dan sinergis, sejalan dengan arah kebijakan dan program kerja Pemerintah. “Ke depannya, warga gerja, warga bangsa Indonesia harus senantiasa berada dalam satu tekad, komitmen, dan harus senantiasa memiliki rasa solidaritas yang tinggi dalam menggelorakan semangat berkarya. Lebih dari itu meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial serta memberikan sumbangsih terhadap upaya pembangunan yang dijalankan Pemerintah, demi kesejahteraan bersama,” tukasnya.

Laporan Bupati Minahasa, Ir Royke Roring MSi, selaku Ketua Umum Panitia Pelaksana, mengatakan pekerjaan kepanitiaan Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) ke-X PGI 2019 ini didasarkan pada penugasan dan kepercayaan MPH-PGI melalui SK MPH-PGI Nomor : 002/PGI-XVVSKEP/2019.

“Pelaksanaan kegiatan ini mulai tanggal 27-31 Maret 2019 di Hotel Sutan Raja, Airmadidi, Minut dengan peserta adalah perutusan pimpinan gereja-gereja di Indonesia, pimpinan ormas Kristen, pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan Kristen, pimpinan perguruan tinggi Kristen dan tokoh-tokoh kristiani,” sebutnya.

Kegiatan ini mendapat support penuh dari Gubernur Sulawesi Utara bahkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan jajaran.

“Kami meyakini bahwa suksesnya konferensi gereja dan masyarakat ini tidak hanya bergantung pada aspek teknis penyelenggaraan berbagai rangkaian acara oleh panitia. Tetapi bagaimana proaktif dan kontributifnya peserta dalam memanfaatkan agenda ini, sebagai tempat bermusyawarah dan berkomunikasi,” ujarnya sambil menambahkan momen ini akan menjadi sarana pembahasan tentang berbagai situasi sosial masa kini sebagai bagian dari pelayanan PGI dan gereja-gereja anggota dalam mewujudkan tugas gereja bersekutu, bersaksi dan melayani.

Di akhir laporan Roring menyampaikan terima kasih kepada MPH-PGI atas kepercayaan melaksanakan Konferensi gereja dan masyarakat ke-X PGI 2019.

“Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Galatia 6:2.

Ibadah dipimpin Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Dr Hein Arina, dengan Pembacaan Alkitab dalam Matius 24:37-44.

Turut hadir, Wakil Bupati Minahasa Robby Dondokambey, SSi, Ketua MPH PGI Pdt Dr Hendriette T Hutabarat-Lebang, para Ketua Sinode Gereja-gereja anggota PGI, Forkopimda Provinsi Sulut, para bupati/walikota, wakil bupati/wakil walikota se-Provinsi Sulut, pimpinan instansi vertikal, Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa Dra Fenny Ch M Roring-Lumanauw SIP, Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Minahasa Martina Dondokambey-Lengkong, Para peserta KGM dan undangan.(engel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *