FORHATI Ajak Ummat Ulurkan Tangan untuk Dhuafa

Jakarta, SULUTREVIEW

Presidium Nasional Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) mengajak ummat Islam mengulurkan tangan membantu kaum Dhuafa (kurang mampu) pada Ramadhan 1439 H.

Bantuan dari para donatur Ummat sekecil apapun sangat dibutuhkan mereka sebagai bentuk kepeduliaan terhadap keberadaannya.

“Momen Ramadhan ini menjadi sangat berarti bagi kita semua untuk peduli kepada saudara-saudara kita yang masih jauh dari cukup”

Demikian disampaikan Koordinator Presidium Nasional FORHATI Hanifah Husein di Masjid At-Taubah, Jl. Rawajati Timur 2, Pancoran, Jakarta Selatan (25/5/2018).

Nampak hadir dalam acara tersebut diantaranya Dr. Yeni Huriani, Dosen UIN Sunan Gunung Jati, Bandung Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Ditambahkan, dalam safari ramadhan ini, FORHATI akan melibatkan alumni mendatangi wilayah-wilayah yang dihuni kaum Dhuafa sambil berbuka puasa. Untuk itu, FORHATI juga memberikan kesempatan jika ada donatur yang ingin ikut berbuka bersama dengan kaum Dhuafa, di lima wilayah kota di DKI Jakarta.

“Kehadiran kami berbuka puasa bersama kaum Dhuafa tersebut sangat dibutuhkan mereka sebagai bentuk kepedulian terhadap keberadaannya,” kata Hanifah.

Dijelaskan, acara Buka Puasa Bersama Kaum Dhuafa ini juga akan dimulai dengan acara Bazar Sembako Murah bagi kaum Dhuafa yang terdata di wilayah masing-masing.
Bazar murah sembako dan buka puasa ini juga dimaksudkan memperkaya para mustahik tentang ketahanan keluarga yang merupakan salah satu program utama Forhati yaitu menegakkan ketahanan keluarga untuk menguatkan NKRI.

Hari ini adalah hari kedua Forhati Berbagi yang Alhamdulillah dapat dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Anies Baswedan.

Bakti sosial Forhati tahun ini disamping berkomitmen pada kesejahteraan kaum dhuafa juga pada masalah Ketahanan Keluarga. Masalah ini menjadi keprihatinan Forhati karena inti pembentukan generasi yang tangguh berada pada Ketahanan Keluarga. Sementara itu tantangan masalah kehidupan dewasa ini justru melemahkan sendi-sendi keluarga.

Secara umum konsep Ketahanan Keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta memiliki kemampuan fisik materiil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin, yang meliputi Ketahanan fisik (ekonomi, kesehatan, perumahan),Ketahanan sosial (pendidikan, budaya), dan Ketahanan psikososial (agama).
Keluarga saat ini dihadapkan pada masalah seperti disorientasi fungsi keluarga, pengalihan pengasuhan anak kepada fihak lain, hambatan interaksi dan komunikasi, serta kegagalan memenuhi hak-hak anak. (rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *