BEI Prihatin dan Empati Tragedi Bom Surabaya

Manado, SULUTREVIEW – Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Oskar Herliansyah melalui Kepala BEI Perwakilan Sulut Fonny The menyampaikan keprihatinan, empati serta duka yang mendalam atas jatuhnya korban dan keluarga serangan teror bom yang terjadi di 3 lokasi Gereja di Surabaya pada hari Minggu (13/5/2018).

BEI bersama Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sambung Fonny menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kejadian teror akhir-akhir ini termasuk serangan teror yang terjadi di 3 lokasi Gereja di Surabaya yang menelan korban jiwa dan korban luka-luka.

“Kami sangat prihatin dan berempati atas kejadian ini”, tegas Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta seperti dikutip Oskar Herliansyah dan Fonny The, Senin (14/5/2018).

Lebih jauh, Direktur Utama BEI menhimbau seluruh pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal. Hal itu mengacu pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016 yang menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal.

“Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32 poin. Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi,” beber Fonny melalui rilis.

Kepala BEI Perwakilan Sulut Fonny The.

Tito yakin bahwa pada teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Secara fundamental Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata – rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal 1 2018 dibandingkan dengan kuartal 1 2017. Sementara kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata – rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun (meningkat sebesar 16,7 persen dibandingkan 2017) dan frekuensi harian sebesar 387 ribu (meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017).

Direktur Utama BEI juga menghimbau agar investor dan seluruh pelaku pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional.

Sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya kami meminta kepada seluruh SRO dan anak Perusahaan dalam 3 hari ini sejak Senin (14/5) sampai dengan Rabu (16/5) untuk mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan dan juga menghimbau Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa untuk melakukan hal yang sama yaitu mengenakan pakaian putih dengan pita hitam sebagai bentuk ketegaran.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *