Bahoi, SULUTREVIEW – Pariwisata saat ini menjadi sektor yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Akan hal itu, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan kegiatan Penetapan dan Pengembangan Desa Wisata di Desa Bahoi Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara, Selasa (8/5/2018).
Kepala Disparda Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi, pada kesempatan itu mengatakan fokus utama pengembangan desa wisata adalah memperkuat kemampuan masyarakat lokal dalam mengarahkan dan mengatasi aset-aset yang ada pada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
“Partisipasi masyarakat dalam pembangunan merupakan hal yang penting ketika diletakkan di atas dasar keyakinan bahwa masyarakatlah yang paling tahu apa yang dibutuhkan,” kata Mewengkang di hadapan 50-an peserta yang berasal dari perwakilan kecamatan, Disparda Minut, perangkat Desa Bahoi, pemilik homestay, kelompok sadar wisata, kelompok daerah perlindungan laut, tokoh agama, masyarakat, pemuda dan PKK.
Lanjut kata Mewengkang, partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata sangat penting dan hakiki. Hal ini berlaku sejak tahapan perencanaan, pengambilan keputusan dan pengawasan program.
“Keikutsertaan masyarakat sangat dipengaruhi oleh kemauan, kesempatan dan kemampuan dari masyarakat tersebut. Bahkan ini akan mendorong masyarakat berartisipasi aktif dalam pelaksanaan dan pengawasan,” sebut Mewengkang yang kemudian menyambungnya dengan mengurai materi tentang Kebijakan Pengembangan Pariwisata Daerah.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Disparda Provinsi Sulut Jhon H Paerunan SH menjelaskan tentang unsur-unsur sapta pesona yang mencakup aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
“Masyarakatlah yang mewujudkan sapta pesona di lingkungannya. Oleh karena itu perlu dibangun dukungan dan partisipasi masyarakat maupun pemerintah yang secara sistematik dan terus menerus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dukungan semua pihak terhadap pengembangan sektor kepariwisataan,” ujarnya sembari menambahkan bahwa keamanan lingkungan di destinasi pariwisata atau daerah tujuan wisata sangat penting. “Masyarakat harus menciptakan rasa tenang, bebas dari rasa takut dan kecemasan bagi wisatawan dalam melakukan perjalanan atau kunjungan ke daerah tersebut,” ujarnya.
Tak kalah pentingnya, Paerunan juga menjelaskan tentang ketertiban yang diwujudkan dengan budaya antri, taat aturan, disiplin dan keteraturan. Selanjutnya, kebersihan yakni tidak membuang sampah sembarangan sehingga akan mengurangi daya tarik wisata serta sarana dan prasarana pendukungnya.
“Kesejukan, keindahan, keramahan dan kenangan bagian yang juga harus diperhatikan. Sebab tujuan wisata yang mencerminkan suasana yang akrab akan membuat betah wisatawan. Bahkan destinasi yang menyenangkan akan meninggalkan kenangan yang tak terlupakan,” kata Paerunan.
Hadir sebagai pembicara, Telly H Kondoj yang menyampaikan materi tentang Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Desa Wisata.
Diketahui, desa wisata merupakan program Kementerian Pariwisata RI dan Pemerintah Sulut yang bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.(hilda)