Manado, SULUTREVIEW – Akibat tak mengantongi akreditasi, puluhan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) urung diwisuda.
“Akibatnya, sebanyak 64 dokter gigi dan 12 sarjana kedokteran gigi yang urung diwisuda pada Februari 2018 ini,” ungkap Ketua Forum Dokter Gigi Muda Unsrat Iwan Wawointana Selasa (13/2/2018).
Lanjut kata dia, urungnya proses wisuda, disebabkan oleh pihak kampus tak melakukan pengurusan akreditasi.
“Akreditasi fakultas tersebut mati sejak 18 oktober 2017 silam,” tukasnya.
Seharusnya akreditasi diurus sejak 6 bulan atau 1 tahun sebelumnya, tetapi pihak kampus tidak mengurusnya, sehingga statusnya mati.
Kata pihak kampus, saat ini dalam status proses pengurusan akreditasi.
Iwan yang juga merupakan koordinator lapangan (korlap) yang melakukan aksi damai mengatakan bahwa penyampaikan aspirasi bertujuan untuk mengingatkan tanggung jawab kampus. “Sebagai mahasiswa pre klinik, kami menyampaikan ini sebagai aspirasi dokter gigi muda(coass) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsrat,” kata dia.
Lanjut katanya, dampak yang ditimbulkan oleh keterlambatan akreditasi, menyembabkan mahasiswa terhambat untuk wisuda hingga dua periode berturut-turut.
“Banyak kekurangan dan masalah yang harus diseriusi. Terutama akibat alam kendala-kendala sebagai mahasiswa sehingga ada win-win solution yang baik,” tutur Iwan.
Terima kasih kepada Rektor Unsrat Dr Ellen Kumaat yang telah mengagendakan diskusi panel bersama seluruh mahasiswa pekan depan berhubung Rektor harus berangkat ke luar daerah siang ini.
“Harapan kami Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat dapat hadir bersama-sama dalam diskusi panel nanti sehingga boleh mendapatkan solusi bagi mahasiswa,” tutur sejumlah mahasiswa yang hadir dalam forum grup discussion dan aksi damai ini.
Ratusan mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi melakukan Forum Group Discussion dan aksi damai pada hari Selasa (13/02/2018) di kampus Program studi Pendidikan Dokter Gigi FK Unsrat.
Tampak ratusan mahasiswa melakukan orasi di depan kampus sebelum dilanjutkan dengan forum group discussion di dalam gedung bersama Rektor Universitas Sam Ratulangi, Wakil Rektor Bidang Akademik Unsrat, Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Dosen-dosen PSPDG, Alumni dan seluruh mahasiswa pre klinik dan coass Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Unsrat.
Riana Mentang, salah satu mahasiswa yang gagal diwisuda dokter gigi mengungkapkan bahwa kampus harus bertanggung jawab dengan tidak bisa diwisudanya mahasiswa selama dua kali periode wisuda secara berturut-turut.
“Ini seperti menghambat masa depan kami semua, apa yang harus kami sampaikan kepada orang tua kami, kami seperti anak yang ditelantarkan. Kami juga sangat menyayangkan Dekan Fakultas Kedokteran Unsrat yang merupakan orang tua kami di kampus tidak hadir diskusi ini,” tutur mentang.(hilda)