Manado, SULUTREVIEW – Bela negara merupakan suatu kewajiban untuk mempertahankan keamanan negara. Hal ini membutuhkan partisipasi masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa.
Gubernur Olly Dondokambey SE dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Steven Liow SSos, upaya pembelaan negara penting bagi setiap warga negara. “Hal ini sebagai upaya meningkatkan disiplin kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi,” ujarnya pada launching pilot project Sekolah Bela Negara se Indonesia di Prisma School Manado, Jumat (3/11/2017).
Menurut Liow, realitas tersebut dijawab dengan sekolah bela negara di setiap sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Sulut. Apalagi kegiatan upacara bendera sudah jarang dilakukan. Karenanya, pemerintah mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2017 tentang upacara bendera setiap hari Senin di seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Sulut.
“Sekolah bela negara di Sulut ini, dapat menjadi percontohan bagi daerah lainnya. Sehingga dengan kerja keras dan komitmen yang kuat, akan menjadi percontohan bagi daerah lain. Terutama untuk membentuk generasi yang kuat, cerdas, tangguh dan cinta tanah air dalam bingkai NKRI,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Bela Negara Kementerian Pertahanan, Laksamana Pertama M Faisal mengatakan, penyusunan program bela negara sesuai target dari Nawacita yang diusung Presiden Joko Widodo,. Yakni revolusi mental.
“Melalui program itu, kata Faisal, pemerintah ingin setiap WNI memiliki karakter yang sesuai dengan budaya Indonesia. Di mana pembentukan karakter yang mengacu lima nilai dasar. Diantaranya, cinta tanah air,” sebutnya.
Faisal menambahkan, program bela negara dapat menumbuhkan kecintaan dan kepedulian terhadap sesama WNI dan kebudayaan nasional,” ujarnya.(hilda)