Manado, SULUTREVIEW – Komitmen Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Domdokambey SE dan Wakil Gubernur Sulut, Drs Steven Kandouw yang populer dengan sebutan Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK), ditindaklanjuti dengan meningkatkan edukasi dan pembinaan di bidang ekonomi.
Hal itu terjawab melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang secara khusus diperuntukkan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) serta pengelola Koperasi Simpan Pinjam (KSP)/Unit Simpan Pinjam (USP).
Tujuannya agar pelaku ekonomi ini, tak takut memulai usaha. Pasalnya untuk meraih sukses itu tak ditentukan oleh besaran modal semata, melainkan mental dan karakter yang kuat.
Dikatakan Ketua Sinode GMIM, Pdt DR HWB Sumakul MTh, ada begitu banyak orang yang memulai usaha, namun dalam tempo singkat, sudah berhenti. Hanya karena tak siap.
“Ternyata setelah dirunut penyebabnya bukan merugi. Melainkan malu karena menurut orang lain, wirausaha yang digelutinya itu tak cocok untuk dijalani. Karena itu, sebelum memulai usaha yang perlu disiapkan adalah mental,” ungkap Pdt Sumakul, saat memberikan pembinaan kepada peserta Diklat Kewirausahaan bagi UKM Binaan Lembaga Keagamaan maupun Diklat Manajemen Koperasi Bagi KSP/USP di UPTD Balai Diklat Koperasi (Badiklat) dan UKM Provinsi Sulut, Kamis (2/11/2017).
Sementara itu dikatakan Kepala UPTD Badiklat dan UKM Daerah Provinsi Sulut, Clara Polii SE MSi dalam materi yang bertemakan ‘Pelaksanaan Kebijakan Organisasi dan Manajemen Koperasi Jasa Keuangan (KJK)’ bahwa ketika menjalankan kegiatan usaha agar mengacu prinsip-prinsip koperasi serta kebijakan organisasi dan manajemen yang didasarkan pada AD-ART sebagai peraturan yang dibuat oleh Pengurus, antara lain tentang keanggotaan, pengawasan hingga edukasi.
Selain itu, Polii juga menambahkan tentang pentingnya prinsip kehati-hatian. “Pengelola KJK harus melaksanakan prinsip kehati-hatian (prudential) terutama dalam hal penyaluran pinjaman, dengan berpegang kepada prosedur penyaluran pinjaman dengan penerapan 5 C, yakni character; capacity, capital, condition of economics collateral. Berikut perbandingan cost and benefit, sumber daya yang dimiliki KJK hingga aspek manfaat, likuiditas KJK dan tingkat resiko dari masing-masing pinjaman dan kelangsungan hidup KJK.
Pada intinya, lanjut Polii diklat yang dilaksanakan dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang sejahtera secara ekonomi. “Hal ini sejalan dengan komitmen Pak Gubernur dan Wakil Gubernur, melalui program ODSK untuk menyelesaikan kemiskinan,” sebut Polii sembari menambahkan ke-60 peserta yang mengikuti kegiatan menunjukkan antusiasme.
Tampil sebagai pembicara Sekretaris Bidang SDM Kewirausahaan Sinode GMIM, Pdt Steven Manengkey STh, Kasi Penyelenggara Pelatihan Ir Constantijn M Simbala, Akademisi Dr Jamws DD Masei SE dengan Manajemen Kreativitas dan Inovasi, Drs Djonny Dj Makarawung, Danny Rondonuwu SE MSi dan Judyanto N Mandey SSos MSi.(axel)