The NextDev Competition 2017, Ajang Inkubasi Bagi Startup

Manado, SULUTREVIEW – Mengusung tema Karya Anak Bangsa untuk Solusi Indonesia, The NextDev 2017, Telkomsel kembali menggelar kompetisi.

The NextDev, sebuah ajang inkubasi bagi startup pengembang aplikasi digital di Indonesia, menantang kawula muda untuk menciptakan aplikasi digital yang memberikan dampak sosial yang positif untuk mendukung pengembangan ekosistem digital dan pembangunan Indonesia yang digital.

General Manager  Youth and Community Area  Pamasuka, Riki A Setiawan mengatakan program yang telah berlangsung untuk ketiga kalinya ini telah menjaring lebih dari 1.400 aplikasi dari seluruh Indonesia, dan merupakan bentuk upaya Telkomsel dalam mendorong anak muda Indonesia untuk dapat berkompetisi di era digital.

“Kami berupaya mewadahi potensi generasi muda yang memanfaatkan teknologi secara tepat guna untuk berkreasi menghasilkan aplikasi digital yang mampu mengatasi masalah di masyarakat. Selain itu, The NextDev hadir untuk mendorong kontribusi positif generasi muda, di mana aplikasi digital yang dihasilkan akan mempermudah aktivitas seluruh elemen masyarakat,’ katanya Kamis (31/8/2017).

Diketahui, beberapa kota di wilayah Area Pamasuka seperti Makassar, Balikpapan dan Pontianak  merupakan kota- kota di wilayah Area Pamasuka  yang memiliki anak muda dengan tingkat kepedulian yang tinggi akan berbagai permasalahan sosial di kotanya dan terdorong untuk mencari solusinya dengan pengembangan aplikasi mobile.

Hal ini dibuktikan dengan start up muda asal Pontianak  yang menghadirkan aplikasi dan platform Angkuts  yang menjadi Top 5 Finalis The  Nexdev 2016 dan masuk dalam 10 besar The NextDev Academy.

ANGKUT’S merupakan sebuah start up sociopreneur berbasis teknologi yang menyediakan solusi masalah sampah di Kota Pontianak dengan metode “dipilah, di-ANGKUT’S, dimanfaatkan”.

Selain Angkuts, sebelumnya Pontinesia aplikasi dari kota Pontianak juga berhasil menjadi finalis 20 besar the Nextdev 2015.  Pontinesia aplikasi yang bertemakan  media sosial bertema traveling yang bisa diakses melalui web dan mobile web  yang di dalamnya, pengguna bisa menemukan berbagai tema terkait wisata alam, budaya serta kuliner kota Pontianak.

Selain itu ada ada juga start up muda asal Balikpapan The  Denim Club  yang berhasil menjadi finalis 20 besar the next dev 2016 dan masuk  top 10 di  The NextDev Academy di mana mereka   menghadirkan aplikasi untuk  melayani pembuatan celana jeans secara custom, baik dalam jumlah banyak maupun satuan.

Angkuts dan The Denim Club mereka masuk top 10  di  The NextDev Academy  dari 32 peserta  The NextDev Academy  setelah  melalui tahapan  Assessment, Engagement, Enhancement, Establishment  dimana penilaiannya telah dimulai sejak pertengan bulan  Juli lalu hingga akhir Agustus 2017.

Sedangkan di kota Makassar ada aplikasi SekolahKoding  yang  berhasil masuk menjadi finalis 20 besar the Nextdev 2015  dengan  menghadirkan sebuah situs yang bisa diakses siapapun untuk belajar mengenai bahasa pemrograman dan desain, khususnya untuk pembuatan web. Selain itu dua star up asal Makassar yaitu NonQ (katagori Agrikultur)  dan Tiketbusku (katagori Transportasi)  juga berhasil masuk sebagai finalis 20 besar  the next dev 2016.

“Keberhasilan start up yang berasal dari kota  Pontianak , Balikpapan dan Makassar selama 2 tahun berturut – turut dalam kompetisi ini membuat kami optimis akan potensi dari developer muda di wilayah Area Pamasuka. Selain membanggakan, kami juga yakin keberhasilan mereka akan memotivasi generasi muda yang lain untuk berprestasi melalui The NextDev Competition 2017”.

The NextDev 2017 berfokus pada isu fundamental pada pembangunan Indonesia yang digital, yakni ekosistem pendukung kehidupan masyarakat Indonesia, baik perkotaan maupun perdesaan. Dalam kompetisi The NextDev 2017 ini , Telkomsel kembali mengajak para ispiring start-Ups untuk mengumpulkan aplikasi  sesuai  kategori yang bisa dipilih oleh peserta sebagai dasar pengembangan solusi merefleksikan berbagai bidang yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara langsung, di antaranya kesehatan (e-Health) ,  edukasi (e-Education), agrikultur (e-Agriculture), dan transportasi (e-Transportation).

Di samping karya mereka akan bermanfaat bagi orang banyak, tim terbaik dari masing-masing kategori juga akan mendapatkan berbagai hadiah menarik yang disebut dengan 7M, yakni Market Access (akses pasar), Marketing (publisitas), Mentoring (pelatihan dan pendampingan), Management Trip (study visit ke pelaku industri telekomunikasi di luar negeri), Money (uang tunai), Monetizing (peluang besar untuk memperoleh pendapatan melalui kolaborasi dengan stakeholder terkait), dan Match Expert (perekrutan profesional sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan bisnis startup). Selain mendapat berbagai hadiah tersebut, para pemenang juga akan dibekali dengan communication plan  dan kesempatan untuk bergabung  dalam NextDev Alumni.

Persyaratan untuk bisa mengikuti kompetisi The NextDev tahun ini sama dengan tahun lalu, yakni Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 18 hingga 30 tahun,  Profesional atau pelajar yang tidak terafliasi dengan kompetisi dan perusahan sejenis . Peserta dapat mendaftar secara individu atau tim (maksimal tiga orang). Pendaftaran dilakukan melalui situs thenextdev.id yang dibuka mulai tanggal 15 Juli 2017 hingga 15 Oktober 2017.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *