Manado, SULUTREVIEW – Termotivasi untuk memajukan dan mengembangkan sektor pariwisata, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Sulawesi Utara (Sulut) memberikan pelatihan ketrampilan kepada 175 orang masyarakat Likupang.
Hal itu dimaksudkan agar berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar objek pariwisata, yakni masyarakat daerah pesisir pantai. Mengingat destinasi pariwisata Sulut sebagian besar merupakan wisata bahari.
Menurut Kepala Disparda Provinsi Sulut, Daniel Mewengkang SE MSi, kepariwisataan bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kapasitas usaha masyarakat di sekitaran destinasi pariwisata.
“Dalam konteks ini masyarakat didorong untuk aktif membangun pariwisata yang berdaya saing melalui product development,” ungkap Mewengkang di Pelatihan Souvenir dan Pengemasan Kuliner Tradisional di Likupang, yang digelar untuk menjawab komitmen program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) di Hotel Sutanraja, Selasa (22/8/2017).
Lanjut kata Mewengkang, peningkatan pertumbuhan ekonomi secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumberdaya, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri dan kesatuan bangsa.
Sementara itu dijelaskan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Disparda Provinsi Sulut, Jhon H Paerunan SH, Sulut sebagai destinasi pariwisata nasional dan kawasan strategis pariwisata memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.
“Pelatihan kepada masyarakat ini, kita lakukan dengan pertimbangan kawasan Likupang Timur, Tanjung Pulisan, Kinunang dan Marinsow masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Sehingga memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi dengan nilai ekonomi yang tinggi,” sebutnya.
Di sisi lain, Drs Daud Elias Pangkey MPd, dalam materinya tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata mendorong peserta untuk menggali potensi sumberdaya lokal yang ada. “Ciptakan cinderamata yang unik yang memiliki nilai ekonomi,” ujarnya.(axel)