Manado, SULUTREVIEW- Festival Pesona Bunaken 2017 yang di selenggarakan Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut dan mendapat suport penuh Kementrian Pariwisata berlangsung spektakuler.
Tak tangung-tanggung, event tahunan yang digelar di pantai Liang-Bunaken pada Sabtu (12/8) itu, didukung kabupaten/kota yang tampil mempesona dengan seni kebudayaan masing-masing.

“Tujuan dari festival ini adalah untuk ajang promosi untuk sektor pariwisata, pengenalan terhadap budaya serta lingkungan bagi para wisata mancanegara. Bahkan bagi masyarakat agar membudayakan dan mencintai lingkungan yang tidak boleh dilupakan,” ungkap Robby Dondokambey selaku ketua panitia Festival Pesona Bunaken 2017.
Lanjut katanya, Sulut memiliki banyak potensi destinasi pariwisata. Hal itu menjadikan sumber investasi bagi daerah. “Dalam acara ini terdapat ratusan wisatawan yang datang, dengan harapan mereka dapat pengalaman indah mengenai kekayaan alam bawah laut Bunaken maupun budaya Sulut,” ujarnya.

Lebih jauh Asisten dua Bidang Perkonomian Pemprov Sulut, M Mokoginta mengatakan bahwa festival ini dihadiahkan untuk masyarakat dari kota Manado. Khususnya yang bertepatan dengan memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72. Menyusul dilakukannya peluncuran buku Pariwisata Sulut yang dikemas dalam 2 bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. “Enchanting Tourism North Sulawesi yang ditulis dalam dua bahasa, yakni Inggris dan Mandarin dapat memberikan manfaat bagi wisatawan,” tukasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Dr Hari Untoro Derajat MA, mengakui keindahan alam dari Bunaken sangat luar biasa. Hal itu ditunjang dengan keramahan masyarakatnya yang merupakan poin penting yang harus dimiliki masyarakat. “Aspek penting yang tak boleh dilupakan masyarakat, yaitu menjaga kebersihan lingkungan, perlindungan terhadap budaya dan melestarikan alam. Karna ketertarikan wisatawan akan Bunaken terletak pada alam dan budayanya,” sebutnya.
Daya tarik atraksi yang ditampilkan, lanjut Untoro perlu dikembangkan lebih lagi. Berikut fasilitas transportasi perahu sebagai penunjang pariwisata. ” Manajemen visitor harus dikelola dengan baik. Demikian juga dengan dukungan amenitas, sangat penting sekali, karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” tukasnya.

Selanjutnya, kata Untoro, sumber daya manusia (SDM), harus mendapat perhatian. Pasalnya hal itu sangat erat kaitannya dengan peningkatan pariwisata. “Bunaken sudah memiliki branding sebagai salah satu pariwisata pesona Indonesia. Namun dari sisi SDM perlu diperhatikan. Masyarakat harus mengembangkan potensi. Bukan hanya dari sisi ekonomi kreatif. Tetapi juga penguasaan bahasa, baik Inggris maupun China,” tandasnya.
Budaya dan pariwisata yang dilestarikan, sebutnya akan semakin mendatangkan kesejahteraan. Sebab, wisatawan akan hadir karena tertarik dengan budaya. “60 persen wisatawan tertarik karena budaya, 30 persen karena alam dan sisanya adalah buatan. Hal itu menunjukkan pariwisata paling mudah mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat karena paling murah,” imbuhnya.

Diketahui, Festival Pesona Bunaken 2017 dimeriahkan dengan sejumlah event, yakni bersih-bersih Bunaken yang diikuti ratusan mahasiswa Unsrat, pentas seni dan budaya dari kabupaten/kota, lomba balap perahu dayung, tarian 4 wayer bersama turis, fun games volley pantai, lompa perahu katinting hias, free mass snorkeling-media social, promosi, games tradisonal dan pesta ikan bakar.
Turut hadir, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi. “Suksesnya acara tak lepas dari peran semua pihak. Dan ke depan kami harapkan dapat lebih baik lagi,” ujarnya.
Festival yang berlangsung meriah, diisi dengan atraksi tarian adat Sulut dan performa sang bintang ‘Gio Idol’ yang memanjakan pengunjung dan warga sekitar.
“Acara dapat berlangsung dengan baik karna ada keja sama yang baik antara semua pihak terlibat. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan,” kata penyelenggara yang bertindak sebagai event organizer,” tutupnya.(axel)