BEI Klaim Sebagai Bursa dengan Imbal Hasil Terbaik

Manado, SULUTREVIEW – Kinerja Bursa Efek Indonesia (BEI) per 31 Desember 2016 berhasil meraih pencapaian mengesankan, yakni melampaui sasaran di hampir seluruh indikator pertumbuhan bursa.

Hal itu masih terus berlanjut di tahun 2017, per 8 Agustus 2017.  Kapitalisasi Pasar BEI meningkat Rp 6.382 triliun dan sempat menyentuh level tertinggi pada 3 Juli 2017 di angka Rp 6.459 Triliun. Dan per 8 Agustus 2017, rata-rata nilai transaksi harian Rp 7,44 Triliun/ hari, Rata-rata frekuensi transaksi harian 312.936,dan rata-rata volume transaksi harian sebesar 12,6 miliar.

“Rata2 frekuensi dan volume transaksi tersebut yang disebutkan tadi adalah juga yang tertinggi sepanjang sejarah. Untuk  IHSG sendiri tahun ini pernah menyentuh angka tertinggi yaitu pada 3 Juli 2017 di angka 5.910,237,” kata Fonny.

Perkembangan IHSG sendiri secara year to date ada di angka 9,96% dan berharap bisa lebih dari 15 % melampaui pencapaian tahun kemarin. Dan dalam 10 tahun terakhir ini perlu kami sampaikan bahwa Bursa Efek Indonesia adalah bursa terbaik nomor 1 yang memberikan imbal hasil yang terbaik dibanding dengan bursa2 utama lainnnya yaitu sebesar 223,50%.

“Untuk update investor secara nasional, sampai pada saat ini tercatat sebanyak 586 ribu investor di Indonesia dan yang aktif sebanyak 196 ribu atau 33%. Dan untuk investor sulut sendiri  saat ini sebanyak 6.054 investor  dengan rata-rata kenaikan investor per tahun sejak 10 tahun adalah sebesar 190,68% dengan total  transaksi di tahun 2017 ini sebanyak 649 miliar,” tukasnya.

Lanjut beber Fonny, dengan adanya pencapaian yang luar biasa tersebut diatas, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus tumbuh seiring dengan inisiatif tidak henti yang dilakukan mulai dari pengembangan profesional pasar modal, kerangka penguatan infrastruktur pasar seperti inisiasi peningkatan fasilitas perdagangan sampai dengan kerja sama internasional.

“Mengacu pada hasil-hasil mengesankan yang berhasil diraih sampai saat ini, BEI optimis memandang potensi di 2017 serta kelanjutan langkah menjadi bursa yang terdepan di kawasan ASEAN sesuai arah yang tertuang dalam Master Plan BEI 2016-2020,” sebutnya.

Diketahui, master Plan BEI 2016-2020 memproyeksikan BEI menjadi bursa efek terkemuka di Asia Tenggara mulai tahun 2020. Untuk itu, BEI tetap berfokus pada empat pilar utama pengembangan ke depan, yaitu penambahan jumlah investor aktif, peningkatan jumlah perusahaan tercatat, penguatan Anggota Bursa, dan penguatan ketahanan industri Pasar Modal Indonesia. (hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.