Siswa Asal Papua Pelajari Budaya dan Destinasi Pariwisata Sulut

Manado, SULUTREVIEW – Puluhan siswa terbaik asal Provinsi Papua mendapat kesempatan mempelajari budaya dan destinasi pariwisata Sulawesi Utara (Sulut).

Kegiatan yang digagas melalui program Siswa Mengenal  Nusantara (SMN) oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-RI tersebut disambut antuasias. Pasalnya, sebanyak 32 siswa SMA/SMK dan SLB serta pendamping asal Provinsi Papua tersebut mendapatkan kesempatan untuk mengenal pariwisata Sulut secara lebih dekat.

Diungkapkan Project Manager PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk, Tri Mulyono dan Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Ki Syahgolang Permata, program SMN menjadi kesempatan bagi 20 siswa dan pendamping untuk belajar budaya, suku, bahasa bahkan nilai nilai sejarah sehingga menambah pengenalan kekayaan nusantara.

Siswa disambut Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut

“Melalui program SMN ini siswa dapat mengetahui dari dekat tentang kekayaan dan potensi daerah lain sehingga akan membuka wawasan dan pengetahuan,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut, Asiano Gammy Kawatu SE MSi, program yang telah berlangsung selama 3 tahun berdampak pada pengenalan destinasi pariwisata Sulut. “Siswa akan mengenal objek wisata dan masyarakat lebih dekat. Bahkan lebih dari itu, untuk menyambung tali silaturahmi antar daerah,” ungkapnya di sela-sela penerimaan peserta SMN di aula Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut Senin (24/7/2017).

Lanjut kata Kawatu, hubungan masyarakat Manado dan Papua sudah lama terjalin. “Kedekatan Sulut dan Papua terjalin sejak lama. Terbukti sampai saat ini terdapat 2 sampai 3 ribu mahasiswa yang kuliah di Unima dan 1000 mahasiswa di Unsrat maupun perguruan tinggi lainnya. Bahkan 100 anak Papua juga sedang studi di SMA Lokon yg dibiayai PT Freeport,” ungkap Kawatu.

BUMN pendukung MSN bertukar cenderamata

Lebih jauh, Kawatu mengingatkan agar pengalaman yang didapatkan di Manado dapat disampaikan di Papua. “Bangunlah keakraban dengan masyarakat yang ada. Hal ini pastinya akan meninggalkan keakraban bagi peserta,” tambahnya.

Diketahui, kegiatan yang dilaksanakan hingga 31 Juli 2017 dan disupport oleh dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut, para peserta SMN akan mengunjungi sejumlah tempat wisata, seperti jembatan Soekarno, Gereja Sentrum, museum, Bunaken, Siladen, Nain, makam Imam Bonjol, Benteng Moraya dan lainnya.

Sebelumnya, Staf Kementerian BUMN Eko Setiawan mengatakan program MSN, menjadi sarana tepat  untuk mempromosikan budaya dan pariwisata daerah.  Terlebih dapat mengenalkan keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam provinsi lainnya.

“Program Siswa Mengenal Nusantara ini  menjadi kesempatan bagi para siswa berprestasi untuk mengenal daerah lain. Sekaligus juga mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa tercinta Indonesia,” sebutnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut Santje Terok SPd turut hadir menyambut peserta

Sementara itu, dua peserta, Vania Wangguai dan Kristianus Marandof mengaku senang sekali dapat mengunjungi Manado yang memiliki alam pantai yang menakjubkan. “Iya sangat senang sekali, dapat berkunjung ke Manado. Kotanya cantik, pantainya indah. Jembatannya juga bagus,” tutur keduanya.

Para peserta direncanakan akan tinggal dirumah rumah warga setempat agar lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan.

Turut hadir menyambut peserta, Sekretaris Dinas Pendidikan Daerah Santje Terok SPd dan Kepala Bidang Pendiidikaan SMA Arthur Tumipa MEd.(axel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.