Buka Konektivitas, Menpar Dorong Pertumbuhan Pariwisata Sulut

Manado, SULUTREVIEW – Posisi Sulawesi Utara (Sulut) yang strategis menjadi peluang besar untuk mendatangkan turis dari berbagai negara. Karenanya tak berlebihan jika Menteri Pariwisata, Arief Yahya mendorong agar daerah ini menjadi hub yang membuka konektivitas.

“Isu konektivitas sangat penting untuk menopang sektor pariwisata, hal ini sesuai dengan kerangka inisiatif One Belt One Road (OBOR) yang dicanangkan Presiden Xi Jinping yang di dalamnya terdapat empat komponen utama yang meliputi kawasan industri, pembangunan kota baru, pembangunan airport, pelabuhan baru serta destinasi pariwisata,” ungkap Arief di sela kegiatan Manado International Conference on Tourism (Invest Manado) di Peninsula Hotel, Rabu (24/5/2017).

Lanjut kata dia, konektifitas tersebut sangat besar apabila dikapitalisasikan dalam suatu proyek investasi bersama dengan Tiongkok maupun investor lainnya. “Contohnya untuk rute kapal pesiar bisa dikembangkan dari Bali ke Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Banggai, Toegan kemudian ke Bunaken dilanjutkan ke Morotai, Raja Ampat dan berakhir di Tual,” ucapnya.

Sejauh ini, konektivitas penerbangan di Bumi Nyiur Melambai telah terhubung dengan 13 kota di luar negeri yang mencakup penerbangan langsung, reguler maupun carter. Berikut koneksi19 rute domestik.

“Bagi para pemangku kepentingan industri pariwisata di Sulut agar dapat memanfaatkan kesempatan Invest Manado dengan sebaik-baiknya. Lakukanlah promosi dengan jualan ke negara-negara tetangga yang letaknya sangat dekat dan tentu saja jauh lwbih.murah,” tukasnya.

Sementara itu, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE menyatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi investor di sektor pariwisata yang akan mengembangkan destinasi pariwisata di Sulut.

“Sulut dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5% sejak 2010 hingga 2016, menunjukkan bahwa perekonomian Sulut sangat prospektif dan menarik bagi investasi baik asing maupun domestik,” tandasnya.

Tak itu saja, untuk meningkatkan pariwisata, gubernur berupaya untuk membuka konektivitas penerbangan langsung dari Korea Selatan dan Jepang. Bahkan penerbangan langsung dari Korea Selatan bakal dilayani Maskapai Jin Air.

“Dengan penerbangan tersebut, nantinya turis dari China dapat ke Raja Ampat dan Wakatobi melalui hub Manado. Namun yang menjadi masalahnya adalah terkait imigrasi dan bea cukai belum cukup,” tukasnya sembari menambahkan sejak konektivitas penerbangan langsung dari China dibuka pada Juni 2016 lalu, kunjungan turis asing ke Sulut melonjak. Di mana sepanjang 2016, wistawan asing yang datang ke Sulut menurut data Badan Pusat Statistik mencapai 40.624.

Lebih jauh, untuk menunjang pariwisata, pemerintah tengah fokus mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur. Yakni proyek jalan akses menuju Likupang sepanjang 28 km. Sehingga nantinya akan menjadikan Likupang dapat dijangkau hanya dengan 30 menit dari sebelumnya 90 menit.

Diketahui, Sulut merupakan salah satu daerah destinasi pariwisata di kawasan Timur Indonesia, diikuti Sumatera dan Kalimantan Utara.(Hilda)

 

Hilda)

  1. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *