Manado, SULUTREVIEW – Aksi sejuta lilin yang dilakukan secara spontanitas oleh warga Kota Manado, Rabu (10/05) di sepanjang ruas jalan Boulevard adalah bentuk empati yang mendalam atas matinya keadilan di Indonesia.
Warga yang mengenakan pakaian serba hitam sebagai dukungan atas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang divonis 2 tahun oleh hakim atas kasus penistaan agama.
“Kami mengenakan pakaian hitam-hitam menunjukkan duka kami atas matinya keadilan di Indonesia. Keadilan yang mati dibunuh oleh radikalisme,” ungkap aktivis Jull Takaliuang dalam orasinya.
Lanjut kata dia, sebagaimana nyala lilin, demikian juga semangat warga Kota Manado untuk memperjuangkan keadilan.
“Ketika minoritas dijajah,di situ sudah tidak ada keadilan. Keadilan itu harus sama bagi semua orang termasuk minoritas. Bukan sebaliknya orang yang menyuarakan kebenaran justru dijeruji,” katanya.
Akan hal itu, Jull meneriakkan supaya Ahok dibebaskan. Mengingat Indonesia sebagai negara hukum harus berlaku sama untuk semua orang.
“Hukum harus berpihak pada semua orang bukan pada radikalisme dan para koruptor. Pemerintah harus tegas jangan abaikan keadilan,” tandasnya.
Sejumlah orator bergantian menyuarakan orasinya yang intinya meminta pembebasan Ahok dari semua tuduhan. Berikut puisi dan lagu-lagu yang menggugah semangat heroik.
Diketahui, warga Kota Manado berbondong-bondong mengikuti kegiatan aksi yang dimulai sejak pukul 19.00 WITA, dengan dikawal aparat kepolisian.(hilda)