Manado, Sulutreview.com – Program Wisata Kuliner Ramadhan (WKR) 2025 yang digelar di Kota Manado bukan hanya menjadi destinasi favorit warga selama bulan Ramadan, tetapi juga terbukti mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk naik kelas.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, menyatakan bahwa WKR menjadi sarana strategis untuk memperkenalkan produk-produk UMKM ke pasar yang lebih luas.
“Ada puluhan UMKM yang terlibat dalam WKR. Ini membuktikan produk mereka semakin dikenal masyarakat, dan secara otomatis memperluas jangkauan pasar. Dampaknya langsung terasa pada peningkatan omzet dan eksposur usaha,” kata Andry di Manado.
Menurut data penyelenggara, sebanyak 65 UMKM ikut serta dalam WKR yang digelar di dua lokasi strategis di Kota Manado: Lapangan Parkir Megamall (34 UMKM) dan Lapangan Basket Megamas (31 UMKM).
Setiap tenant rata-rata mencatat 100 hingga 170 transaksi per hari. Dengan harga jual makanan mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000, banyak pelaku UMKM mampu meraih omzet harian antara Rp2 juta hingga lebih dari Rp5 juta.
“Jika dikalikan selama 30 hari, potensi omzet UMKM bisa mencapai Rp60 juta hingga Rp150 juta per tenant,” ujar Linda Setiawati, pemilik De Gendis yang juga bertindak sebagai Event Organizer (EO) WKR 2025.
Linda menambahkan, sejak hari pertama pembukaan, lokasi WKR selalu ramai dikunjungi masyarakat. Kombinasi harga yang terjangkau dan ragam kuliner khas menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, terutama menjelang waktu berbuka puasa.
WKR 2025 tidak hanya menghidupkan ekonomi kreatif dan sektor kuliner, tetapi juga memperkuat sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan Bank Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan.(hilda)













