Nama : Dika Naibaho
Nim 123091101004
Pendahuluan
Filipina, Sebuah Negara Kepulauan Yang Terdiri Dari Lebih Dari 7.600 Pulau, Memiliki Sejarah Maritim Yang Kaya Dan Beragam. Posisi Geografisnya Yang Strategis Di Asia Tenggara Menjadikan Filipina Sebagai Titik Temu Berbagai Budaya Maritim Dari Berbagai Belahan Dunia.
Dari Zaman Prasejarah Hingga Era Modern, Laut Telah Memainkan Peran Penting Dalam Perkembangan Sosial, Ekonomi, Dan Politik Negara Ini.
Era Prasejarah Dan Kolonial
Pada Era Prasejarah, Masyarakat Filipina Sudah Menunjukkan Keterampilan Maritim Yang Luar Biasa. Bukti Arkeologis Menunjukkan Adanya Perdagangan Laut Yang Aktif Antara Filipina Dengan NegaraNegara Tetangganya Seperti Tiongkok, Vietnam, Dan Indonesia. Perahu-Perahu Seperti “Balangay” Digunakan Untuk Perdagangan Dan Transportasi Antarpulau. Balangay, Atau Barangay, Adalah Kapal Kayu Besar Yang Mencerminkan Keahlian Tinggi Dalam Pembuatan Kapal Dan Navigasi Laut.
Ketika Bangsa Eropa Tiba Di Filipina Pada Abad Ke-16, Mereka Menemukan Bahwa Penduduk Setempat Sudah Memiliki Jaringan Perdagangan Maritim Yang Mapan. Pada Tahun 1521, Ferdinand Magellan, Seorang Penjelajah Portugis Yang Berlayar Di Bawah Bendera Spanyol, Tiba Di Filipina Dan Menandai Dimulainya Era Kolonial Spanyol. Selama Periode Kolonial Ini, Manila Menjadi Pusat Perdagangan Maritim Utama Di Asia. Galleon Manila, Yang Berlayar Antara Manila Dan Acapulco Di Meksiko, Menjadi Jalur Perdagangan Penting Yang Menghubungkan Asia Dengan Amerika Dan Eropa.
Peran Maritim Dalam Perjuangan Kemerdekaan
Perjuangan Filipina Untuk Merdeka Dari Spanyol Pada Akhir Abad Ke-19 Juga Sangat Dipengaruhi Oleh Faktor Maritim. Laksamana Angkatan Laut Spanyol, Patricio Montojo, Dikalahkan Oleh Armada Pasifik AS Yang Dipimpin Oleh Laksamana George Dewey Dalam Pertempuran Teluk Manila Pada Tahun 1898. Kekalahan Ini Menandai Berakhirnya Kekuasaan Spanyol Di Filipina Dan Awal Dari Era Kolonial Amerika.
Era Modern Dan Kontemporer
Pada Abad Ke-20, Filipina Terus Memanfaatkan Kekayaan Maritimnya. Sebagai Salah Satu Produsen Ikan Utama Di Dunia, Industri Perikanan Menjadi Tulang Punggung Ekonomi Maritim Negara Ini. Selain Itu, Filipina Juga Dikenal Sebagai Salah Satu Negara Pengirim Pelaut Terbesar Di Dunia, Dengan Banyak Warga Filipina Yang Bekerja Di Kapal-Kapal Komersial Internasional.
Keamanan Maritim Juga Menjadi Isu Penting Bagi Filipina. Terutama Dengan Adanya Klaim Teritorial Yang Tumpang Tindih Di Laut China Selatan. Filipina Telah Terlibat Dalam Berbagai Sengketa Maritim Dengan Negara-Negara Tetangganya, Terutama Tiongkok. Terkait Klaim Atas Wilayah-Wilayah Yang Kaya Sumber Daya Alam Ini. Pada Tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Permanen Di Den Haag Memutuskan Bahwa Klaim Tiongkok Atas Sebagian Besar Laut China Selatan Tidak Memiliki Dasar Hukum, Sebuah Kemenangan Diplomatik Penting Bagi Filipina.
Kesimpulan
Sejarah Maritim Filipina Adalah Kisah Tentang Adaptasi, Perdagangan, Perjuangan, Dan Ketahanan. Laut Bukan Hanya Merupakan Jalur Transportasi Bagi Masyarakat Filipina, Tetapi Juga Sumber Daya Alam Yang Melimpah Dan Arena Politik Yang Kompleks. Melalui Seyarah Maritimnya, Filipina Telah Membentuk Identitas Nasional Yang Kuat Dan Terus Memainkan Peran Penting Di Kancah Maritim Global.
Seiring Dengan Perkembangan Teknologi Dan Tantangan Geopolitik Yang Terus Berubah, Filipina Diharapkan Dapat Terus Memanfaatkan Dan Melindungi Kekayaan Maritimnya Demi Kesejahteraan Rakyatnya Dan Stabilitas Regional.(*)