Manado, Sulutreview.com – Perekonomian Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang menunjukkan progress ‘menggembirakan’ semakin memacu kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven OE Kandouw untuk fokus menekan angka kemiskinan.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) per Desember 2023, tercatat total penduduk miskin di Sulut berjumlah 189 ribu atau sebesar 7 persen, dari total penduduk Sulut yang tahun 2023 mencapai 2.676 juta jiwa.
Melihat potret kemiskinan tersebut, Pemprov Sulut menempuh langkah strategis, antara lain dengan melibatkan sejumlah stakeholder, untuk mempercepat pengentasan kemiskinan, melalui program Satu Data Kemiskinan Daerah.
Untuk maksud tersebut, Pemprov Sulut mengajak pimpinan Bank Indonesia (BI) Sulut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk berkolaborasi
Gubernur Olly Dondokambey menyampaikan, percepatan untuk menekan kemiskinan dan upaya peningkatan pemerataan, secara paralel perlu melakukan pengendalian inflasi dan pengangguran terbuka.
Program ini, selaras dengan program Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TPKD).
“Perlu dilakukan sinergitas sehingga upaya menekan kemiskinan dapat teratasi,” ucap Gubernur Olly melalui pesan WhatsApp, Senin (26/02/2024).
Bersama BI, OJK dan PNM, ungkap Gubernur Olly adalah langkah tepat. Terutama untuk menjangkau kantong-kantong miskin ekstrem yang ada di 15 kabupaten/kota berpola pada program Satu Data Kemiskinan Ekstrem by name by address yang dilakukan secara real time dan online, yang kemudian dimurnikan oleh masing-masing kabupaten dan kota.
“Data dapat diakses bersama oleh semua pemangku kepentingan. Bahkan dapat menjadi salah satu basis data sasaran pemberian bantuan modal kerja Mekaar PT PNM bagi perempuan dari Keluarga Pra Sejahtera, bantuan Pilot Project kelompok tani dari BI serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan dari OJK”, jelas Gubernur Olly.
Adanya kerja sama dengan pihak terkait seiring pertumbuhan ekonomi, strategi ini akan terus dioptimalkan, khususnya berkontribusi pada bantuan di sektor penggerak ekonomi kerakyatan.(eda)