Giliran Gereja Sentrum Bitung Jadi Lokasi Sahabat Anak oleh Jajaran Polda Sulut

Bitung, Sulutreview.com– Jajaran Polda Sulut terus melakukan Trauma Healing khususnya kepada anak-anak dan masyarakat di Kota Bitung, di sekitar lokasi pasca kejadian mencekam pada medio 25 November lalu.

Hal tersebut, dianggap sangat penting dalam memulihkan pysologi anak dan mental agar mereka tidak takut lagi dan melupakan kejadian yang belum lama ini terjadi dengan memberikan mereka hiburan seperti bermain adu ketangkasan dan lainya.

Seperti yang dilakukan pada Sabtu (09/12/2023) di Gereja Sentrum Kota Bitung dimana jajaran Polda Sulut yang dipimpin oleh Karo SDM Polda Sulut Kombes Pol Ari Wahyu Widodo, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Iis Kristian dan jajarannya kembali menggelar kegiatan Polisi Sahabat Anak di Kota Bitung

Kedatangan jajaran Polda Sulut langsung disambut oleh Kapolres Bitung AKBP Tommy Bambang Souissa SIK dan jajaranya dan langsung menemui sekira 250 orang anak.

Pada kegiatan Polisi Sahabat anak ini juga, dihadiri Kabag Psikologi Ro SDM, Kapolsek Maesa dan personel Polwan.
Serta Camat Maesa Handry Benny Enoch MS.i

Polisi Sahabat Anak ini dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Ketua Jemaat GMIM Sentrum Bitung Pdt. Stenli Emor. S.Th, dilanjutkan dengan beberapa permainan menarik, bernyanyi, deklamasi, yel-yel anak Indonesia dan pembagian makanan ringan kepada seluruh anak yang hadir.

Menurut Kabid Humas Kombes Pol Iis Kristian, kegiatan ini merupakan implementasi dari slogan Polda Sulut, Semangat untuk Melayani.

“Polisi Sahabat Anak ini sebagai salah satu wujud kedekatan Polri dengan masyarakat khususnya kepada anak-anak. Selain permainan dan nyanyian, kegiatan ini juga memberikan edukasi kepada anak-anak agar menjadi anak baik, saling menghormati dan menghargai,” katanya.

Anak-anak diharapkan tidak takut dengan polisi, tapi justru dekat dan akrab dengan polisi.

“Kita ingin memperkenalkan sosok polisi sejak dini kepada anak-anak, bahwa polisi bukan sosok yang ditakuti melainkan sebagai sosok yang humanis, sebagai sosok seorang sahabat yang dekat dengan masyarakat dan memperkenalkan kepada mereka bahwa Polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat kepada usia dini,” ujar Kombes Pol Iis Kristian.

Ia juga berharap melalui kegiatan Polisi Sahabat Anak, bisa membentuk karakter anak yang baik dan santun.

“Melalui permainan dan lagu, kita tanamkan sifat-sifat kerjasama, patuh dan disiplin, teposeliro, cinta tanah air, saling menghormati, saling menghargai, saling menyayangi, tolong menolong dan kebersamaan. Bersama orang tua anak, bahagia rasanya melihat anak-anak tersenyum gembira bermain dalam suasana yang nyaman dan aman,” ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada para orang tua agar terus melakukan pengawasan terhadap pergaulan anak-anak.

“Pengawasan kepada anak-anak kita tidak hanya di rumah dan sekolah, tapi juga di tempat-tempat aktifitas lainnya,” pungkasnya.(zet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *