Hindarkan Investasi Bodong, OJK dan BSG Gencar Edukasi Inklusi Keuangan

Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun. Foto : Hilda

Gorontalo, Sulutreview.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) secara terus menerus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.

Kepentingannya, agar masyarakat memiliki
pemahaman terhadap berbagai produk maupun layanan keuangan, sehingga terhindar dari berbagai modus maupun skema penipuan yang berkedok investasi yang merugikan masyarakat.

Kepala OJK Sulutgomalut, Winter Marbun mengatakan indeks literasi dan inklusi keuangan yang ada di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) berhasil melampaui angka nasional.

Capaian tersebut, terlapor dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, di mana Indeks Inklusi Keuangan Nasional telah berada di angka 85,10 persen dan Indeks Literasi Keuangan Nasional sebesar 49,68 persen.

Menurut Winter, Indeks Inklusi Keuangan tercatat sebesar 86,23 persen dan Indeks Literasi Keuangan sebesar 50,13 persen.
Makanya, OJK Sulutgomalut turut mendukung target yang ditetapkan di 2024 nanti, inklusi keuangan dapat mencapai 90 persen di tingkat nasional.

“OJK akan terus memberikan dukungan, sehingga dapat mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 nanti,” ungkap Winter saat hadir sebagai pembicara di Media Gathering yang dilaksanakan di hotel Aston Gorontalo, Selasa (28/12/2023).

Sejumlah poin yang disasar sebut Winter, adalah, melakukan perluasan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan.

“Ini penting, untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat. Sebab, inklusi keuangan, merupakan salah satu pilar dalam pembangunan ekonomi nasional,” tandasnya.

Inklusi keuangan, tuturnya, perlu dibarengi dengan literasi keuangan yang tinggi, sehingga akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan begitu masyarakat, akan memiliki akses lebih luas serta paham berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang dibutuhkan, berikut memahami risikonya. Dan terpenting tidak terjebak pada tawaran yang jasa keuangan yang tidak resmi,” pungkasnya.

Direktur Kepatuhan BSG Machmud Turuis, menyambut antusias ajaka OJK untuk bersama-sama meningkatkan inklusi keuangan masyarakat.

Dikatakan Turuis, ada dua poin penting yang perlu disampaikan kepada masyarakat Sulawesi Utara (Sulut), yakni memberikan edukasi literasi positif kepada masyarakat terkait inklusi keuangan dan mengenalkan
pengembangan produk perbankan.

“Harapannya agar masyarakat tidak terjebak pada informasi negatif yang sangat merugikan. Misalnya saja investasi bodong dan pinjaman online yang tidak resmi. Bahkan judi online. Alih-alih ingin mendapatkan uang dengan cara cepat tetapi justru menjerumuskan masyarakat,” ungkapnya

Sejauh ini, BSG sebut Turuis, telah memiliki beragam produk lokal yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Melalui produk tersebut masyarakat dapat mengajukan kredit. Terutama untuk pengembangan usaha.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *