Manado, Sulutreview.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merilis perkembangan ekspor dan impor.
Nilai ekspor nonmigas Sulut pada Juni 2023, tercatat sebesar US$ 81,13 juta. Selanjutnya, untuk impor senilai US$ 8,60 juta.
Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Juni 2023, masih didominasi lemak dan
minyak hewani/nabati (HS 15), senilai US$ 51,12 juta atau 63,01 persen dari total
ekspor. Untuk komoditas impor terbesar adalah bahan bakar mineral (HS 27), senilai US$ 7,35 juta atau 85,52 persen dari total impor.
Dikatakan Kepala BPS Sulut, Asim Saputra,
Posisi teratas negara tujuan ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Juni 2023 adalah Tiongkok, yakni senilai US$ 20,97 juta atau 25,85 persen dari total nilai ekspor nonmigas.
Produk terbesar yang diekspor ke negara tersebut adalah lemak dan minyak hewani/
nabati (HS 15). Nilai free on board (FOB) ekspor ke Tiongkok mengalami kenaikan sebesar 120,30 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m).
Bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2022 (y-on-y), ekspor ke Tiongkok juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 392,49 persen.
“Dari sisi volume ekspor Sulawesi Utara pada bulan Juni 2023 terjadi peningkatan tertinggi dibandingkan bulan sebelumnya terjadi pada ekspor ke Belgia yang mengalami kenaikan signifikan sebesar 3.782,16 persen,” ungkapnya Senin (16/7/2023).
Sebaliknya penurunan volume ekspor Sulut terbesar pada bulan Juni 2023 adalah ekspor ke India yang turun sebesar 6,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Volume ekspor Sulawesi Utara bulan Juni 2023, mengalami kenaikan sebesar 35,74 persen dibanding bulan Mei 2023. Komoditas yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah berbagai produk kimia (HS 38) dengan kenaikan sebesar 69,16 persen, sedangkan komoditas yang mengalami penurunan
volume ekspor terbesar adalah kayu dan barang dari kayu (HS 44) dengan penurunan sebesar 28,10 persen
Dari sisi volume, Pelabuhan Labuhan Uki merupakan pelabuhan muat terbesar di Sulut pada bulan Juni 2023, di mana 42,29 persen barang ekspor Sulut dikirim melalui pelabuhan muat ini.
Komoditas ekspor terbesar yang dikirim dari pelabuhan ini adalah garam, belerang, batu, dan semen (HS 25) dengan negara tujuan Philipina, Australia, dan Timor Timur.
Dibandingkan dengan bulan Mei 2023 (m-to-m), volume ekspor melalui Pelabuhan Labuhan Uki mengalami peningkatan yaitu sebesar 41,50 persen.
Selanjutnya, Singapura menjadi negara asal impor terbesar pada bulan Juni 2023 yang mencapai US$ 7,36 juta atau sebesar 85,63 persen dari total impor.
Dari sisi volume impor, negara pemasok impor Sulawesi Utara terbesar pada bulan Juni 2023 berasal dari Singapura dengan volume 10.665,24 ton atau 93,08 persen dari total impor Sulut. Negara pemasok terbesar kedua adalah Tiongkok dengan volume sebesar 618,65 ton atau 5,40 persen dari total impor Sulut.(hilda)