Amurang, Sulutreview.com – Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) telah menapaki usia 19 tahun, sudah sepatutnya masyarakat menikmati perubahan dan kemajuan.
Namun dengan berjalannya waktu ada begitu banyak pekerjaan rumah yang belum dapat dirampungkan dan itu membutuhkan peran seluruh stakeholder, dalam hal ini pemerintah dan seluruh masyarakat.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven OE Kandouw dalam pesan moralnya mengajak segenap komponen masyarakat serta para stakeholder terkait bersama-sama dan seiya sekata untuk merapatkan barisan serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang endingnya akan membuka lapangan pekerjaan.
“Dampak dari pertempuran Pilkada 2020 baunya masih terasa di Minahasa Selatan. Saat ini yang perlu kita lakukan adalah satu, yakni rekonsiliasi. Ini harus dilakukan secara bersama-sama. Mari kita semua bersatu, kita hapus lembaran yang lalu, karena masyarakat menunggu apa yang dapat kita buat untuk kemajuan kabupaten ini,” ungkap Wagub Kandouw saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Minsel dengan agenda Peringatan Hari Jadi ke-19 Minsel Tahun 2022 yang digelar di ruang rapat DPRD Minsel, Kamis (27/1/2022).
Di usia ke-19 tahun, sebut Kandouw, Kabupaten Minsel diharapkan dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.
Momentum perayaan HUT Kabupaten Minsel menjadi refleksi atas berbagai perubahan yang terjadi selama kurun waktu 19 tahun berdirinya kabupaten tersebut.
“19 tahun bukan usia yang muda, tapi juga belum tua-tua amat. Paling tidak usia ini merupakan aspek empiris apakah ada perubahan selama 19 tahun ini, apakah masyarakat merasakan perbaikan kualitas hidup,” ujar Wagub dalam sambutannya.
Wagub menyebut, dari sejumlah data yang ada, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Nilai Tukar Petani (NTP), pertumbuhan ekonomi, indeks pendidikan, maupun angka kemiskinan dan angka pengangguran di Kabupaten Minsel mengalami perbaikan.
“Meskipun begitu Saya minta kita jangan berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan supaya masyarakat bisa merasakan impact-nya,” ucapnya.
“Kita harus men-drive, meng-endorse stakeholder untuk satu tekad dan satu semangat agar tahun ini harus lebih baik dari tahun kemarin, dan tahun-tahun mendatang bisa lebih baik daripada tahun ini,” tambahnya.
Wagub mengungkapkan, dirinya mengetahui persis kondisi fiskal dari seluruh kabupaten/kota se-Sulut, termasuk Kabupaten Minsel yang beberapa kali merasakan refocusing anggaran utamanya terkait pandemi Covid-19.
Dia juga menerangkan bahwa setelah gencar dengan pembangunan infrastruktur, pemerintah fokus pada peningkatan kualitas Sumber Data Manusia (SDM). Hal ini disebutnya harus menjadi perhatian bersama, terlebih melihat potensi-potensi yang ada di daerah, termasuk di Minahasa Selatan.
“Untuk itu, pada kesempatan ini saya sengaja memboyong 12 pejabat Eselon II di jajaran Pemprov Sulut yang semuanya orang Minsel, termasuk Pak Sekprov Gammy Kawatu. Ini menjadi gambaran bahwa kemampuan SDM-SDM yang ada di Minsel tidaklah sembarangan,” bebernya.
Terakhir, Wagub meminta kepada jajaran Pemkab Minsel untuk menggarisbawahi sektor pendidikan agar jangan sampai terjadi lost generation, terlebih meningat situasi pendemi yang membatasi kegiatan pembelajaran. Ia berharap agar pendidikan di Provinsi Sulut, termasuk Kabupaten Minsel tidak mengalami ketertinggalan dibandingkan daerah-daerah lain.
“Dirgahayu Minahasa Selatan yang ke-19. Semoga dengan topangan gotong-royong, semangat Mapalus, Minsel bisa lebih maju dan semakin jaya,” pungkasnya.
Diketahui, rapat paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Minsel, dengan dihadiri jajaran Forkopimda Sulut, Sekdaprov Sulut, Bupati dan Wabup Minsel, Walikota Tomohon, Bupati Minahasa, Bupati dan Wabup Minut, Bupati Bolaangmongondow Selatan, para kepala perangkat daerah lingkup Pemprov Sulut yang berasal dari Minsel, Sekdakab Minsel, dan impinan dan seluruh anggota DPRD Minsel, para tokoh pejuang pembentukan Kabupaten Minsel, pejabat lingkup Pemkab Minsel, pimpinan instansi maupun perbankan, serta tokoh agama dan masyarakat Minsel.(srv)