Manado, SULUTREVIEW.COM
Agenda pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) efektif digelar di auditorium Senin (29/7/2019).
Tercatat ada 4,800 mahasiswa baru yang diterima melalui tahapan Saleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan program mandiri Toumou Tou (T2).
“Kalau dari jumlah pendaftar yang tercatat secara online ada 19 ribu, namun yang diterima ada 4,800 mahasiswa baru. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap Unsrat meningkat, demikian juga dengan kualitas mahasiswa,” ungkap Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA.
Sesi PK2MB yang digelar hingga Rabu (31/7/2019) ke depan itu, Unsrat menolak kegiatan yang bersifat perpeloncoan. Melainkan lebih kepada pendidikan karakter.
“Sejak kepemimpinan saya, tidak ada lagi aksi perpeloncoan. Hal itu sudah dipertegas dengan surat edaran yang resmi disampaikan di 11 fakultas,” tandasnya.
Rektor berharap, PK2MB tahun ini menjadi ajang penyadaran akan pentingnya pemahaman tentang globalisasi dan revolusi industri 4.0 yang menuntut mahasiswa untuk menjadi orang-orang yang menghayati dan memiliki literasi data, literasi teknologi dan literasi kemanusiaan.
Rektor juga mengajak seluruh civitas bergandengan tangan untuk bersama-sama mewujudkan kehidupan kampus yang semakin baik lagi, semakin kondusif untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi demi masa depan bangsa.

Senada disampaikan Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan Ronny Maramis SH MH, menurutnya kegiatan PK2MB harus benar-benar dilaksanakan secara cerdas dan penuh tanggung jawab. Ke depan para mahasiswa baru dipersiapkan untuk dapat melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri sekaligus mempercepat proses adaptasi dilingkungan yang baru.
“Lewat PK2MB, mahasiswa mulai dipersiapkan untuk nantinya menjadi alumni perguruan tinggi yang memiliki kedalaman ilmu, keluhuran ahlak dan berdaya saing global,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Sulut yang diwakili oleh Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah dr. Jemmy Lampus M.Kes mengatakan pelaksanaan PK2MB diharapkan dapat berjalan dengan prosedur dan ketentuan.
“Salah satu karakteristik yang dijumpai pada diri mahasiswa adalah secara psikologis belum siap untuk melaksanakan proses pembelajaran pendidikan tinggi, untuk membawa dirinya sebagai model intelektual dalam bermasyarakat di kemudian hari,” katanya sambil menambahkan dalam setiap pengenalan kampus di Unsrat agar tidak meninggalkan nilai humanis sehingga terhindar dari kegiatan seperti militerisasi.
“Proses pengenalan kampus harus berkesan mendidik dan berkarakter,” tandasnya.(srv)