Manado, SULUTREVIEW
Kedatangan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) selama dua hari pada tanggal 4-5 Juli pekan lalu, membuahkan hasil istimewa.
Tak perlu waktu lama maupun tahapan birokrasi yang berbelit, sebab kunjungan kerja orang nomor satu di Indonesia ini, telah menjadikan Sulut sebagai skala super prioritas pembangunan infrastruktur, khususnya di kawasan Manado-Bitung-Likupang (Mabili).
Dikatakan Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw bahwa Sulut sejajar dengan empat destinasi pariwisata yang belakangan ini juga disupport penuh Presiden Jokowi, yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Sulut.
“Tidak pakai lama, begitu usai melakukan kunjungan kerja, Suluy ditetapkan sebagai daerah super prioritas 4 plus 1, yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika dan Sulut yaitu Mabili,” ungkap Kandouw kepada wartawan, Jumat (12/7/2019).
Menurut Kandouw, Presiden Jokowi sangat memperhatikan kemajuan pariwisata Sulut yang dipastikan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Sesuai laporan walikota ada 21 usulan izin investasi yang masuk, seperti hotel dan lainnya. Jadi ibarat bola salju ini akan sangat luar biasa,” sebut Kandouw.
Ditambahkannya, pembangunan infrastruktur pariwisata di Sulut dipastikan tidak akan menghadapi kendala berarti, menyusul kebijakan diskresi yang ditempuh Presiden Jokowi. Dengan demikian berbagai persoalan seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dapat diselesaikan.
“Begitu Pak Jokowi datang, langsung di leksekusi hari itu juga, bahkan pada saat dilaksanakan rapat terbatas. Dengab diskresi inilah sehingga otomatis menjadi cepat,” ujarnya.
Terkait RTRW, kata Kandouw sudah dilaporkan ke Presiden dan Kepala BPN. Bahkan mendapat dukungan kabupaten/kota.
“Yang penting pemerintah daerah sudah sepakat dan ditambah persetujuan BPN setempat, maka perubahan RTRW bisa jalan secara paralel. Sehingga status tanahnya dapat teratasi. Itulah gunanya presiden langsung datang,” kuncinya.(eda)