Manado, SULUTREVIEW
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online jenjang SMA/SMK dibuka Senin (24/6/2019).
Sudah dapat dipastikan sekolah-sekolah favorit masih menjadi pilihan peserta didik yang ingin melanjutkan studi.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulut, Arthur D Tumipa penerapan PPDB Online ditempuh sebagai upaya untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dan orang tua saat mendaftar.
“Peserta dapat mendaftar melalui website PPBD Online Provinsi Sulut yang ditangani secara profesional oleh panitia. Selanjutnya peserta yang terdaftar melalui online melakukan verifikasi ke sekolah yang dituju,” ungkapnya.
Yang pasti kata Tumipa, pendaftaran secara online cukup mudah. Karena peserta hanya menginput Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) atau nomor ujian nasional, yakni 11 digit dari belakang.
“Untuk keterangan lebih lanjut dapat mengakses informasi do website,” ujarnya.
Mekanisme yang diterapkan saat ini, ada sejumlah pilihan yakni sistem zonasi dan prestasi. “Sistem zonasi ini memberikan kesempatan kepada peserta yang dekat dengan area sekolah. Namun juga mengakomodir peserta didik yang rumah tinggalnya jauh dari fasilitas sekolah negeri,” sebutnya.
Menurut Tumipa, sejumlah kecamatan yang belum punya SMA Negeri, yakni Malalayang, sehingga pilihannya adalah SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 1.
“Di lain pihak kalau kita cek, seperti di wilayah Wenang Sario, juga tidak ada SMA Neger. Jadi memang banyak yang akan menuju ke SMA Negeri 1 atau SMA Negeri 9. Nah otomatis akan terkumpul di sana. Itu mungkin yang harus dibicarakan oleh Dinas Pendidikan Daerah bersama tim sehingga diharapkan tidak ada yang dirugikan baik orangtua dan peserta didik,” tandasnya.
Tumipa tak dapat menampik bahwa
PPDB Online, yang pasti ada plus minusnya. “Cotohnya jalur zonasi, maka anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah atau yang sangat dekat dengan sekolah akan terakomodir. “Secara ekonomi transport juga menjadi pertimbangan,” ujarnya.
Terkait sekolah favorit, Tumipa menyebutkan bahwa hal itu merupakan klasifikasi oleh masyarakat. Sebab pada dasarnya kualitas dan mutu sekolah itu adalah sama. “Tidak ada yang namanya sekolah favorit. Karena semua sekolah memiliki kualitas dan mutu yang sama,” tandasnya.(eda)