Bagasi Berbayar dan Tiket Mahal, Jumlah Penumpang Bandara Sam Ratulangi Turun 20%

Manado, SULUTREVIEW

Penerapan bagasi berbayar dan mahalnya harga tiket pesawat memberikan kontribusi pada turunnya jumlah penumpang selama periode Idul Fitri 1440 Hijriah.

Menurut keterangan General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggus AT Gandeguai, total pergerakan pesawat pada H-7 hingga H+7 Lebaran sebanyak 909 pergerakan, turun sebesar  21% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Untuk pergerakan penumpang sebanyak 93.905 pax dan mengalami penurunan sebesar 28%, dari tahun lalu yang tercatat 146,495 begitu juga dengan pergerakan kargo yang mengalami penurunan sebanyak 2% atau total pergerakan kargo sebesar 397 ton dibandingkan tahun lalu yang mencapai 491.1 ton.

“Rata-rata per hari pergerakan pesawat sejumlah 56 pergerakan, pergerakan penumpang sejumlah 5.869 pax, dan kargo sejumlah 24 ton,” katanya saat apel penutupan posko terpadu angkutan Lebaran 2019, di lobby bandara Sam Ratulangi Kamis (13/6/2019).

Selama periode musim Lebaran kali ini, sebut Gandeguai, meski mengalami penurunan jumlah pergerakan pesawat maupun penumpang yang signifikan, namun hal itu tetap membanggakan.

“Sebab, hal ini tidak turut mengurangi dedikasi semua pihak dalam memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pengguna jasa,” ucap Minggus.

Sementara itu, terkait posko terpadu angkutan Lebaran 2019 yang telah beroperasi selama 16 Hari mulai tanggal 28 Mei hingga 13 Juni 2019, tidak didapati adanya kasus yang menonjol yang mempengaruhi operasional bandara maupun penerbangan.

“Tidak ada kasus yang menonjol, operasional bandara berjalan lancar selama arus mudik Lebaran,” tukasnya.

Melalui tagline mudik Lebaran 2019 “Mudik Bareng Asyik Lancar” kata Gandeguai, untuk mewujudkan momen mudik lebaran tahun ini berjalan dengan selamat, aman, lancar. Dalam artian akses mudah dan anjangsana nyaman.

“Penyelenggaraan angkutan Lebaran terpadu tahun 2019 (1440 H) di Bandara Sam Ratulangi Manado, telah berjalan dengan lancar, tertib, aman, dan kondusif,” ujarnya sembari memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas dedikasi serta koordinasi yang telah diberikan oleh seluruh instansi terkait.

Dedikasi dan koordinasi selama posko berlangsung, sebut Gandeguai telah dijalankan dengan maksimal oleh para pihak-pihak yang terlibat.
Antara lain, Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Utara, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, TNI POLRI, Kantor Kesehatan Pelabuhan, PT Asuransi Jasindo, BMKG, Basarnas dan pihak lainnya yang setiap harinya senantiasa memberikan informasi terkini terkait bandara dan penerbangan.

“Layanan yang diberikan telah memperlancar arus mudik dan arus balik bagi para penumpang dengan melakukan pengawasan, pelaksanaan, persiapan, pemantauan dan pengendalian serta evaluasi sesuai dengan Standart Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,” tandasnya.

Sementara itu, menurut General Manager Airnav Indonesia Cabang Manado, Danan Suseno mengatakan selama periode Lebaran tidak didapati adanya kejadian yang merugikan maupun membahayakan penerbangan.

“Tidak ada gangguan dalam penerbangan. Bahkan untuk areal atau kawasan bandara dalam kondisi aman dan lancar, tidak didapati adanya balon udara, layang-layang, laser maupun drone yang mendekati areal bandara,” tukasnya.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *