Disparda Sulut Bekali Pengembangan Pariwisata bagi Pemilik Homestay

Manado, SULUTREVIEW

Geliat sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami kemajuan signifikan. Hal ini secara langsung turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Agar dampaknya dapat dinikmati masyarakat, Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulut menilai penting untuk membekali pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan bagi pemilik homestay, yakni rumah tinggal penduduk di desa wisata.

Kepala Disparda Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi, mengatakan pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, selain merupakan salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian, diharapkan mampu memperluas kesempatan kerja.

“Usaha homestay yang dikelola masyarakat ini pastinya akan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat sebagai pemilik. Hal ini perlu dikelola dengan baik dan profesional. Hal ini tentunya membutuhkan sumber daya manusia,” ungkap Mewengkang di Best Western The Lagoon, Kamis (11/4/2019).

Sumber daya kepariwisataan di Sulut, kata Mewengkang harus terus dikembangkan. Mengingat kepariwisataan menjadi leading sektor. “Pengembangan pariwisata ini akan menentukan tingkat kunjungan wisatawan. Untuk itu pemilik homestay perlu dibekali dan diedukasi agar mampu mengelola rumah tinggalnya menjadi tempat yang nyaman,” kata Mewengkang.

Asisten Deputi Kemenpar RI, yang juga Kepala Bidang Pengembangan Masyarakat Pariwisata, Dra Ambar Rukmi MPd mengatakan Sulut memiliki destinasi unggulan yang unik, berikut masyarakatnya yang ramah. Hal itu merupakan aset berharga yang perlu dikelola.

Hanya saja, destinasi unggulan perlu dibarengi dengan pengelolaan profesional dari pemilik homestay.

“Semua yang ada di Manado itu menarik, dekat dengan destinasi pariwisata.Tapi perlu diingat  sebagai daerah pariwisata harus dipersiapkan ketika wisatawan datang. Apa yang harus kita lakukan, apa yang akan mereka lihat dan apa yang akan dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Itu harus dipikirkan,” jelasnnya.

“Kita juga harus siapkan akomodasi pada saat wisatawan datang, seperti hotel. Nah ebagai penerim tamu kita harus menempatkan diri kita sebagai host yang baik,” tandasnya.

Dalam laporan Kabid Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Disparda Sulut, Dra Ivonne RJ Kawatu mengatakan kegiatan diikuti 50 pemilik homestay dari 5 kabupaten/kota, yakni Manado, Bitung, Minut, Tomohon dan Minahasa.

“Tujuannya agar pemilik homestay dapat menjawab kebutuhan wisatawan dengan profesional dengan standar kenyamanan. Sehingga akan meninggalkan kesan kerasan. Wisatawan ini akan memiliki keinginan untuk datang kembali,” sebut Kawatu.

Lebih dari itu, pemilik homestay diwajibkan untuk menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Terutama dalam menyediakan fasilitas pendukung. “Pemilik juga harus lebih trampil mengatur bed,” imbuhnya. (eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *