Pelaku Pariwisata Sulut Ikut Kursus Bahasa Mandarin

Manado, SULUTREVIEW

Sebanyak 75 orang yang sehari-harinya bergelut dengan pariwisata di Sulawesi Utara(Sulut) dibekali kursus bahasa asing Mandarin.

Langkah ini ditempuh agar pelaku pariwisata dapat berkomunikasi secara aktif dengan para turis yang, dalam beberapa tahun terakhir datang ‘menyerbu’ Bumi Nyiur Melambai.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulut, Daniel A Mewengkang SE MSi, kunjungan wisatawan mancanegara khususnya Cina maupun wisatawan nusantara, kian tak terbendung, sehingga penting bagi pelaku pariwisata memiliki ketrampilan berbahasa Mandarin.

“Kursus ini sangat penting, karena  menjadi modal dasar dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dari pelaku usaha jasa kepariwisataan. Terutama dalam berbahasa asing dengan wisatawan. Makanya kursus ini harus dimanfaatkan dengan sebaiknya,” kata Mewengkang saat membuka kegiatan kursus di aula Dinas Pariwisata, Selasa (19/3).

Sektor pariwisata, sambung Mewengkang memberikan dampak multiplier effect.

“Untuk itu, pariwisata harus dijaga sebagai sinkronisasi kebijakan nasional serta tuntutan globalisasi yang semakin kompetitif. Kesemuanya itu perlu penguatan kapasitas SDM yang memadai,” tukasnya sambil menambahkan jumlah kunjungan wisatawan di Sulut, sesuai data kunjungan wisatawan tahun 2018 mencapai 127, 879 wisman dan 1,958,899 wisatawan nusantara yang didominasi wisatawan asal Tiongkok yang menggunakan bahasa Mandarin.

Menyikapi hal tersebut peran dan keterlibatan pelaku usaha jasa pariwisata dan pemandu wisata sangatlah menentukan sehingga harus diikuti dengan peningkatan kompetensi khususnya dalam berbahasa asing Mandarin.

“Untuk itu Dinas Pariwisata daerah Sulawesi Utara bidang pengembangan kelembagaan kepariwisataan telah memprogramkan keikutsertaan kursus bahasa Mandarin yang meliputi tingkat dasar dan lanjutan setelah 10 hari, akan diikuti dengan lanjutan dan kanjutan 2.

“Peserta yang ikut kursus terdiri dari pelaku pariwisata, HPI, Politeknik, Universitas De La Salle, para motor, pemandu dan calon pemandu. Mereka disiapkan agar dapat memandu wisatawan dengan berbahasa Mandarin,” sebut Kepala Bidang Kelembagaan Kepariwisataan Dinas Pariwisata Daerah Sulut, Dra Ivonne Kawatu.

Diketahui, pengajar bahasa asing Mandarin ini melibatkan Laoshi Nanang dan Paula Soetanto.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *