RUPS Bank SulutGo Penuh Dinamika, Sasar Kinerja Direksi dan Komisaris

Manado, SULUTREVIEW

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan RUPS luar biasa yang dilangsungkan para pemegang saham Bank SulutGo bersama direksi dan komisaris berjalan super alot dan penuh dinamika.

Tak tanggung-tanggung, agenda RUPS yang digelar di Grand Kawanua Novotel Manado pada Senin (11/3/2019), dapat dibilang mencetak sejarah terlama, karena berlangsung sejak pukul 10.00 Wita hingga 24.00 Wita.

Menariknya, wartawan yang menunggu Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey untuk mengungkap hasil RUPS, justru  mendelegasikannya kepada juru bicara yang ditunjuk, yakni Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap.

Sumendap menjelaskan, meski RUPS berjalan dengan penuh dinamika namun dapat berlangsung dengan baik.

“RUPS yang dilaksanakan lewat pemegang saham, memang penuh dinamika di dalamnya.  Tetapi pada akhirnya juga berjalan dengan baik sesuai dengan rencana,” katanya.

Jika dilihat dari sisi kinerja  jajaran direksi dan komisaris yang didasarkan pada keputusan RUPS, termasuk di dalamnya upaya evaluasi pada triwulan pertama tahun 2019, tak lain untuk menjadikan Bank SulutGo lebih baik lagi.

“Ini berdasarkan keputusan RUPS, setelah menjalan kinerja selama tiga bulan pertama, yakni Januari Februari, dan Maret atau triwulan pertama, maka akan dievaluasi lagi kinerjanya. Yakni di minggu ke empat bulan April 2019 akan kita laksanakan RUPS,” kata Sumendap.

Selain membahas evaluasi kinerja direksi dan komisaris dalam menjalankan tugas selama tiga bulan do 2019, para pemegang saham, sambung Sumendap juga membahas tentang keuntungan Bank SulutGo atau tantiem yang diusulkan sebesar 5%. Namun dengan capaian profil Bank SulutGo yang ada, telah diusulkan untuk diturunkan menjadi 3,5%.

“Selisih dari 1,5% ini akan diberikan kepada jasa produksi dan juga kepada pegawai,” ujar Sumendap sambil menambahkan bahwa penurunan tantiem tidak ada kaitannya dengan nilai laba Bank SulutGo pada 2018 yang tercatat sebesar 246 Miliar, sementara hasil tahun sebelumnya sebesar Rp290 Miliar.

“Ini tidak ada pengaruhnya terhadap laba yang turun, tetapi sesuai keputusan RUPS. Perlu diketahui walaupun laba turun, tetapi dari sisi bisnis Bank SulutGo masih memiliki profit. Makanya, kita akan lihat kembali kinerjanya,” tukasnya.

“Pemegang saham akan mengevaluasi selama tiga bulan terhadap program yang diputuskan, berikut kegiatan rencana bisnis tahun 2019-2020. Di mana pada masa evaluasi, sekaligus juga akan ditinjau kembali apakah kinerja direksi maupun komisaris sudah profesional atau belum. Kita akan melaksanakan RUPS kembali pada minggu ke empat bulan April 2019, kita akan melihat dari sisi profesionalisme kinerja,” katanya kembali.

Sementara itu, Direktur Bank SulutGo, Jeffry Dendeng yang ditemui wartawan mengatakan bahwa hasil keputusan RUPS sepenuhnya menjadi kewenangan dari pemegang saham. “Itu jadi kewenangan pemegang saham. Jadi silahkan ditanya langsung pada juru bicara,” tukasnya.

Saat disentil terkait isu bahwa dirinya akan mundur dari jajaran direksi Bank SulutGo, Dendeng menjawab wartawan dengan senyuman. “Pertanyaan ini tajam sekali, sudah yah langsung ke pemegang saham saja,” tandasnya.

Sebelumnya, sejumlah pemegang saham ngotot agar RUPS diikuti dengan pergantian direksi dan komisaris.

“Bank SulutGo harus adil kepada pemegang saham. Harus bersikap profesional. Kalau tidak yah minta maaf,” kata Bupati Bolaang Mongondow, Yasti Suredjo Mokoagow.

Sebelumnya, sejumlah daerah seperti Bolaang Mongondow, Kota Kotamobagu dan Manado telah memilih langkah untuk memindahkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) ke  BNI 1946.

Namun menurut Sumendap, jika dalam evaluasi jajaran Direksi dan Komisaris menunjukkan perbaikan kinerja, maka pemindahan RKUD akan diurungkan.

“Kita lihat saja nanti hasil evaluasinya seperti apa,” tutup Sumendap.(eda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *