Sri Sultan Hamengku Buwono X Sebut Bhinneka Sudah Final

Yogyakarta, SULUTREVIEW

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar simbol negara, melainkan strategi integrasi bangsa.

“Sehingga yang sekecil apa pun. Parpol maupun etniknya tetap menjadi bagian besar negara Indonesia,” katanya dalam diskusi Press Gathering Pimpinan MPR RI bertajuk ‘Konsolidasi Nasional Menuju Pemilu 2019’ di Yogyakarta, Jumat (19/10/2018) malam.

Menurutnya Bhinneka sudah final karena yang berbeda-beda sudah menyatakan diri satu. “Mestinya dengan Ika itu kita pun mengakui juga yang berbeda-beda itu. Tetapi kita tidak pernah diberitahu oleh para pemimpin. Selalu bicaranya, Bhinneka, kemajemukan, tetapi tidak pernah dikatakan yang Ika itu pun harus menerima perbedaan,” katanya.

Oleh karennya selalu dia katakan pada mahasiswa yang dari luar Yogya. “Pak Sultan saya tidak mahir bahasa Jawa. Saya bilang, untuk apa kamu bisa berbahasa Jawa. Kalau kamu sekolah di Yogya bisa berbahasa Jawa boleh. Tapi kamu tidak boleh jadi orang Jawa. Karena kamu orang batak, dayak, papua, yang sunda, manado, tetap dihargai oleh Republik dan konstitusi. Berarti apa, kita ini dalam kebersamaan,” bebernya.

Begitu juga  terhadap lawan politik. “Jadi, kalau memang punya potensi lawan politiknya, apa tidak boleh bisa menjadi menteri? Masa harus juga keluar. Itu model demokrasi Indonesia atau model demokrasi mana? Apakah kita tidak bisa membuat demokrasi ala Indonesia sendiri dalam kebersamaan itu? ” tandasnya.

Sehingga, lanjutnya kita selalu bicara ini aku, itu kamu. Sedangkan aku dan kamu itu adalah bagian kita bersama yang berbeda. Jangan kita bicaranya selalu kalah menang, mayoritas minoritas, sergahnya. Baginya sangat penting UUD perlu diamandemen lagi, tambahnya.(rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.