Nikmatnya Minum Kopi di Tempurung Sambil Menikmati Suasana Kebun

Suluan, SULUTREVIEW – Menyeruput kopi yang disajikan dengan wadah tempurung atau bato kelapa, plus cemilan pisang goreng dan kue cucur sembari menikmati view kebun yang asri pasti akan meninggalkan sensasi rasa tersendiri.

Sajian alami ini dapat dijumpai di rumah kopi Nuansa Alam Ranosaut yang jaraknya dapat ditempuh hanya 49 menit dari Kabupaten Minahasa atau 51 menit dari Kota Manado.

Pengunjung yang datang, akan disuguhkan sejumlah menu makanan khas daerah mulai dari  makanan ringan hingga paket nasi dan ikan bakar mujair.

Pilihan minumannya,  seperti saguer yang langsung diambil dari hasil kebun, sangat sayang jika dilewatkan. Lagi-lagi untuk sajiannya diminum dengan menggunakan kower atau wadah buluh.

Uniknya, ide membuat rumah kopi dengan konsep tradisional tersebut menurut pemiliknya, yakni Bertha Van Der Meer Moningka dan Jacob Van Der Meer diawali dari keinginan menikmati suasana alam yang tenang. Tanpa berpikir mendapatkan profit.

“Saya hanya ingin dekat ke alam saja, tidak terbersit untuk mendapatkan keuntungan,” katanya.

Salah satu spot foto di Nuansa Alam Ranosaut.

Kini setelah tiga tahun, rumah kopi yang sangat sederhana atau jauh dari kesan modern tersebut, telah menjadi destinasi yang diburu wisatawan. Baik lokal maupun mancanegara. Bahkan karena kerap di share di media sosial, keberadaan rumah kopi yang dikelolanya telah menjadi viral dan dikenal secara luas.

“Wah saya juga kaget, karena Rumah Kopi Ranosaut sudah demikian dikenal luas. Beberapa waktu lalu, saya juga sempat menyajikan proses pembuatan cap tikus dan gula aren,” ujar Bertha sambil menambahkan bahwa suaminya, yang adalah orang Belanda yang telah mendorongnya untuk membuka usaha tersebut.

Ke depan melihat animo masyarakat yang datang, Bertha akan menambah spot-spot cantik untuk berfoto.

“Saat ini masyarakat suka sekali dengan selfie, makanya kami berusaha untuk menyiapkan spot-spot untuk berfoto,” ujarnya.

Untuk minuman saguer manis, Bertha cukup mengandalkan hasil kebunnya. Begitu juga dengan bahan-bahan yang kemudian diolah menjadi menu andalan seperti tinutuan, pisang goroho dan umbi-umbian.

“Sebagian besar menu makanan yang kita siapkan berasal dari kebun sendiri,” ujar Bertha turut diiyakan Jacob.

Untuk harga makanan, rumah kopi Nuansa Alam Ranosaut menawarkan harga yang sangat ramah di kantong.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *