Gereja Katolik Bertumbuh Kembali di Keuskupan Manado Rayakan Yubelium

Manado, SULUTREVIEW – Perayaan 150 tahun atau yubelium di tingkat Kevikepan Manado disambut sukacita iman.

Pada rangkaian kegiatan, panitia menyenggarakan Prosesi Doa Rosario dan Perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung Bapa Uskup Keuskupan Manado Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC sebagai selebran utama dan para Pastores di Kevikepan Manado selaku co-Selebran pada Senin 30 April 2018 di Kawasan Megamas Manado.

Acara yang dihadiri Walikota Manado beserta jajaran Forpimda diikuti sebanyak 10 paroki-paroki yang ada di Kevikepan Manado, dengan jumlah umat yang diprediksi hadir sebanyak lebih dari 10,000 orang umat.

Pada perayaan Yubelium tahun ini, tema yang diangkat adalah: “Betapa Mulia Namamu, Ya Tuhan, di Seluruh Bumi (Mazmur 8:10) dan sub tema : ‘Dengan Semangat Yubelium 150 Tahun Gereja Katolik Keuskupan Manado Berjalan Bersama Semua Orang dalam Terang Yesus Kristus’.

Pastor Frans Mandagi Pr selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa acara pembukaan Tahun Yubileum di tingkat Kevikepan ini diawali prosesi atau perarakan sekitar 100 orang para Putra Putri Altar yang ada di Kevikepan Manado, kemudian diikuti para Remaja Rasul Rosario yang merupakan para Remaja yang diutus oleh tiap-tiap Wilayah Rohani masing-masing dimana pada hari itu mereka secara khusus akan dilantik, diberkati dan diutus oleh Bapa Uskup agar menjadi para Rasul yang mampu memimpin ibadat Rosario di Wilayahnya serta menjadi pewarta kabar baik.

Jumlah Remaja Rasul Rosario ini diperkirakan mencapai 1,000 orang. Dan setelah rombongan para Remaja Rasul Rosario, kontingen umat per Paroki diatur sedemikian rupa untuk berarak dan berjalan sambal mendaraskan doa Rosario serta litany maupun lagu-lagu pujian kepada Bunda Maria yang adalah Bunda Yesus Kristus. Kontingen-kontingen umat yang berasal dari 10 Paroki yang ada di Kevikepan Manado ini, antara lain:

Paroki Yesus Gembala Yang Baik – Rike,

Paroki Hati Tersuci Perawan Maria – Katedral,

Paroki Yesus Gembala Baik – Paniki,

Paroki Raja Damai – Rike,

Paroki St. Joseph Pelindung Pekerja – Kleak,

Paroki St. Ignatius – Manado,

Paroki Sta. Theresia – Malalayang

Paroki Hati Kudus Yesus – Karombasan

Paroki St. Mikael – Perkamil

Paroki Ratu Rosario Suci – Tuminting

Para kontingan tiap Paroki ini membawa serta ‘Bunda Maria’ hidup dalam perarakan tersebut, dimana tiap Bunda Maria hidup tersebut akan diperankan oleh umat sebagai penggambaran Bunda Maria yang hidup

Meskipun ada tim Juri yang melakukan penilaian terhadap para kontingen Prosesi Rosario ini, namun diharapkan umat tidak terfokus kepada ‘lomba’ atau ‘penilaian’ tersebut, melainkan secara khusuk dan tertib berdoa dan berdevosi selama perjalanan. Karena nilai penting yang terkandung pada acara ini justru ungkapan syukur dalam bentuk doa yang didaraskan oleh umat,” kata
Pastor Frans Mandagi Pr.

Adapun Kontingen Paroki yang dinilai sebagai kontingen terbaik meliputi kebersihan di areanya masing-masing.

Diketahui, Prosesi Rosario ini berjalan di seputaran Kawasan Magamas dengan mengambil jarak sekitar 2 Km. Dan berakhir di area Pohon Kasih, di mana dilangsungkan Perayaan Ekaristi dengan Selebran Utama, Uskup Keuskupan Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dan para Pastores Kevikepan (yang berjumlah sekitar 20 orang) sebagai co-Selebran-nya.

Diketahui seremoni pembukaan Tahun Yubileum untuk tingkat Kevikepan Manado dibuka Walikota Manado didampingi Bapa Uskup beserta para Pastores Kevikepan Manado dengan ditandai pemukulan tetengkoren dan pelepasan kembang api.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *