Melonguane, SULUTREVIEW – Panglima TNI Hadi Tjahjanto bersama rombongan mengunjungi Pulau Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Jumat (13/4/2018).
Dalam kunjungan ini Panglima didampingi oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey bersama Forkopimda Provinsi Sulut.
Tiba di Bandara Miangas pukul 09.30 Wita, rombongan Panglima TNI langsung disambuat oleh Dandim 1312/Talaud Letkol (ARM) Gregorius Eka Setiawan, Plt Bupati Kepulauan Talaud Petrus Simon Tuange bersama Forkopimda Kabupaten Talaud.
Selanjutnya Panglima bersama rombongan disambut secara adat oleh pentua adat Desa Miangas, penyambutan tersebut diikuti dengan tarian adat Pulau Miangas.
Setelah mendapat penyambutan di bandara, Rombongan Panglima TNI bersama Gubernur Sulut menuju Pos Angkatan Darat (Posad). Disana, Panglima TNI meninjau langsung kondisi Posad baik Gedung, perlengkapan maupun kesiapan prajurit.
Dalam pertemuan tersebut, Panglima melakukan audiensi dengan prajurit terkait pengamanan pulau terluar.
Setelah melaksanakan peninjauan Posad, rombongan melanjutkan perjalanan ke pendopo kecamatan dengan agenda tatap muka dengan tokoh adat, agama dan tokoh masyarakat Masyarakat. Setibanya di pendopo, Panglima TNI langsung disambut oleh para siswa siswi SD, SMP maupun SMK.
Mendapat sambutan yang meriah Panglima TNI langsung bercengkrama dengan para siswa-siswi dan para guru. Pada kesempatan tersebut, Panglima juga menanyakan beberapa hal terkait aktivitas pendidikan di Miangas.
Pertemuan di pendopo diikuti oleh ratusan masyarakat Miangas. Dalam kesempatan tersebut, Plt Bupati Kepulauan Talaud Petrus Simon Tuange menyampaikan beberapa hal terkait kondisi wilayah Kepulauan Talaud. Di awal sambutannya Tuange mengatakan bahwa dirinya sangat bangga karena kedatangan Panglima di Kepulauan Talaud khususnya di Pulau Miangas membuktikan Negara hadir di Tanah Porodisa.
“Saya ucapkan selamat ‘baku dapa’ di Miangas bapak Panglima TNI. Sekedar saya diinfokan bahwa Talaud memiliki 17 pulau dimana 7 berpenghuni dan 10 tidak. Luas wilayah Talaud 97 persen lautan dan hanya tiga persen daratan,
“Khusus Miangas, dihuni 986 Jiwa. Luas pulau hanya 2,29 km2. Walau pulau kecil, pembangunan di pulau Miangas terbilang maju ketimbang pulau lainnya. Namun masih ada beberapa hal yang masih butuh perhatian seperti kelangkaan BBM dan lainnya,Tandas Tuange.
Melanjutkan sambutannya Tuange mengatakan untuk Talaud, listrik menjadi masalah utama di beberapa pulau. Perlu ketambahan daya listrik di Talaud apalagi penanganannya per pulau. Akses telekomunikasi juga masih jadi kendala. Dari sisi keamanan negara, dibutuhkan ketambahan kapal patroli yang lebih besar dan motor patroli darat untuk mendukung operasional anggota koramil.
Selain beberapa hal tersebut, Tuange juga meminta bantuan berkaitan dengan Pilkada, Tuange berharap pihak TNI bisa membantu Droping kotak suara ke pulau-pulau, dan bantuan yang dibutuhkan adalah KRI agar keamanan menyaluran kotak suara menjadi terjamin dari segi keamanan dan ketepatan waktu.
Memberikan sambutan di tengah masyarakat Panglima TNI Hadi Tjahjanto, menyampaikan tujuan kedatangannya di salah satu Beranda terdepan NKRI ini.
” Saya datang meninjau langsung kondisi pulau Miangas. Terkait pertahanan dan pengamanan. Sekarang saya dengar lagi musim ikan tuna. Saya telah perintahkan KRI untuk sementara stanby disini guna memberikan rasa aman bagi nelayan yang hendak melaut,
“Berkaitan dengan Pilkada, TNI sudah mempersiapkan kapal untuk mengangkut kotak suara. Kami dari unsur TNI Polri mendukung apa yg menjadi skala prioritas daerah. TNI polri akan memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat. Buktinya sudah ada Posad, Posal dan kantor lainnya di Pulau Miangas,” Kata Panglima TNI
Untuk peningkatan dan pemberdayaan SDM, Panglima TNI mempersilahkan pemuda pemudi di Miangas untuk bisa ikut seleksi masuk TNI Polri, selain itu Panglima juga berpesan kepada masyarakat agar dapat berkreasi dan mengembangkan berbagai potensi yang ada khususnya potensi pangan daerah.
” ibu-ibu di Miangas dapat berkreasi seperti mengolah bahan pangan asli daerah menjadi makanan khas daerah setempat. Bisa pula dengan membuat kerajinan tangan dan lainnya. Daerah lain bahkan negara lain bisa terkenal hanya karena punya makanan khas daerah yang disukai orang-orang,” ujar Panglima.(fanly)