Manado, SULUTREVIEW – Komunikasi merupakan hal yang penting. Karenanya, TNI bersama keluarga besarnya secara berkala, menggelar Komunikasi Sosial (Komsos) pada Rabu (21/3/2018) di Aula Santiago.
Dalam kesempatan ini, Danrem 131/Santiago melalui Kasiter Kolonel Inf Saripuddin menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan Komsos sebagai sarana silaturahim dengan para sesepuh TNI maupun berbagai organisasi dibidangi oleh TNI.
“Pertemuan diharapkan dapat menjadi wahana untuk menyampaikan berbagai hal berkaitan dengan peran Angkatan Darat di bidang teritorial, khususnya di Sulawesi Utara oleh Korem 131/Santiago,” ujarnya.
Diketahui, tugas dan peran TNI Angkatan Darat untuk mendukung kebijakan pemerintah dan pembangunan nasional. Tak lain untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Hal ini mendorong TNI untuk manunggal dengan rakyat dengan harmonis.
“Komunikasi yang intensif antara Prajurit TNI Angkatan Darat serta keluarga besar TNI dapat lebih erat dan harmonis. Sehingga keluarga besar TNI juga ikut bertanggung jawab dalam pembinaan teritorial sebagai upaya pertahanan negara untuk menyukseskan pembangunan nasional,” jelasnya.
Saat ini pemerintah sedang menggalakkan revolusi mental, demi percepatan kesejahteraan rakyat. Namun hal ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada rintangan dan hambatan, mulai dari perilaku korup para pejabat tinggi negara/daerah yang berpengaruh pada kinerja birokrasi bahkan tumbuhnya paham radikalisme di tengah masyarakat Indonesia.
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang memiliki kondisi geografis strategis yang berbatasan dengan negara Filipina yang memiliki demografi dan kondisi sosial yang heterogen. Sehingga akan memunculkan berbagai ancaman yang cukup besar. Terutama pertahanan dan keamanan wilayah yang cenderung memunculkan aksi-aksi teror yang meresahkan masyarakat.
Lebih jauh, luasnya wilayah Rl dan jumlah penduduk yang besar menjadi pasar potensial yang diincar sindikat narkoba. Karennaya untuk mengurangi pelaku penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan sejumlah cara, yakni melibatkan keluarga besar TNI. Ini untuk menangkal dan membentengi diri dari pengaruh narkoba.
“Yang terpenting adalah dengan iman dan taqwa, keharmonisan. Dengan demikian keluarga dan lingkungan menjadi benteng terkuat menghadapi bahaya narkoba,” ucapnya.
Pada komsos juga disinggung maraknya informasi dan berita palsu atau hoax yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab. Sehingga jika tak waspada maka siapa saja akan mudah terpengaruh.
Menurut catatan Dewan Pers, di lndonesia ada 43 ribuan situs di Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang mesti diwaspadai.
“Untuk itu, Korem 131/Santiago berharap bahwa segenap Keluarga Besar TNI yang ada di wilayah Sulawesi Utara dapat membantu/mendukung berbagai upaya Korem 131/Santiago untuk menekan pertumbuhan faham radikalisme dan mencegah munculnya aksi teror serta tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang palsu (hoax) dan ikut mendeklarasikan penolakan terhadap narkoba,” katanya.(rizky)