Jakarta, SULUTREVIEW – Anggota komisi III DPR RI Nasir Djamil meminta Pimpinan Garuda Indonesia untuk dapat memenuhi keinginan Nyak Sandang warga Lamno Aceh Jaya yang masih memegang obligasi (surat hutang) RI-001 untuk dapat menunaikan ibadah haji dan menyelesaikan pembangunan masjid di dekat tempat tinggalnya.
Nasir menilai permintaan menunaikan ibadah haji dan membangun masjid di dekat rumahnya tersebut bukanlah suatu hal yang muluk.
“Sebagai salah satu warga negara yang telah berjasa berkontribusi kepada negara dalam mewujudkan kemerdekaan di Indonesia setidaknya haruslah di apresiasi oleh negara. Karena bagaimanapun juga tanpa jasa mereka belum tentu negara ini ada,” ujar Nasir dalam rillisnya Selasa (20/3/2018).
Menurut politikus asal Aceh ini, Maskapai Garuda Indonesia yang terlahir dari pesawat RI-001 yang merupakan sumbangan dari warga Aceh saat kemerdekaan Indonesia 72 tahun silam. Maskapai Garuda Pesawat yang dibeli dengan sumbangan dari rakyat aceh pada era Presiden Soekarno itu merupakan cikal bakal berdirinya perusahaan tersebut.
“Tidak ada salahnya Garuda Indonesia sebagai perusahaan penerbangan terbaik milik negara ini bisa mengapresiasi keinginan Nyak Sandang untuk berhaji ke tanah suci dan membangun masjid didekat kediamannya,” tandasnya.
Lebih jauh, mantan wartawan ini menyebutkan, sekalipun memang obligasi yang diberikan saat itu seharga 100 rupiah pada tahun 1950, namun bukan berarti Nyak sandang ini meminta balas jasa kepada pemerintah, 100 rupiah juga, sebab, pada masa itu juga bukan jumlah yang sedikit, satu sen sekalipun pada masa persiapan kemerdekaan itu sangat berarti bagi negara,
“Saya yakin beliau dan masyarakat Aceh pada masa itu sangat ikhlas memberikan sumbangan kepada pemerintah indonesia, namun tidak ada salahnya bangsa yang besar seperti Indonesia ini mengingat dan mengapresiasi jasa mereka yang berjasa untuk negara ini, tidak terkecuali Nyak Sandang,” pungkasnya.(rizal)