PADA masa sekarang ini pengguna sosial media (sosmed) sering sekali mendengar kabar simpang siur yang beredar. Baik itu berita bohong / hoax dan lain sebagainya yang marak di tengah masyarakat secara umum.
Banyak hal yang bersifat provokatif yang sering sekali dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu. Bahkan kadangkala hanya iseng semata sebagai bahan candaan.
Biasanya ketika orang-orang penerima informasi (masyarakat awam) tidak menyaring dahulu secara saksama berita yang mereka terima dan kemudian meneruskan informasi tersebut sehingga semakin berkembang membentuk opini yang sangat menyesatkan dan dapat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa bahkan dapat membahayakan diri kita sendiri.
Berikut beberapa Tips dari Teddy Laowe (45) sebagai salah satu penggiat sosmed yang juga aktif membaca berita-berita online di sela-sela kesibukannya sebagai seorang pengusaha IT/ pengusaha elektronik terbesar di Talaud itu.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/3/2018) Ko Teddy (begitu sapaannya) mengatakan bahwa sebagai penggiat media sosial yang arif dan bijaksana dan tidak mudah terjebak dalam berita hoax yang menyesatkan, kita perlu memperhatikan beberapa tips ini saat menggunakan sosmed.
Pertama, Cek Asal Sumber Berita.
Ketika kita menerima berita dari sosial media seperti Facebook, Twitter, Line, WhatsApp dan lain -lain, cobalah untuk melihat dari mana sumber beritanya.
“Terkadang, berita hoax hanya memiliki keterangan dari grup sebelah atau tidak menyebutkan nara sumbernya dan sebelum kita yakin tentang berita tersebut sebaiknya jangan diteruskan karena penyebar informasi palsu akan terkena undang undang tentang Menyebarkan atau memberikan informasi buruk di internet dan terancam pidana pasal 310 dan 311 KUHP dan Undang-Undang ITE. Cek dulu informasi yang ingin disebarkan, apa dapat merugikan orang lain atau tidak,” ujar Laowe.
Kedua, Antisipasi Judul Berita yang Provokatif
“Judul yang provokatif sangat marak digunakan bagi penulis artikel untuk meningkatkan kunjungan atau tanggapan di media sosial maupun media masa elektronik lainnya,”
“Tidak jarang pembaca segera tergiur untuk membacanya. Padahal belum tentu berita tersebut benar adanya. Untuk menghindari berita hoax jenis ini, pembaca disarankan untuk mencari berita yang sama dari sumber yang lain,”ungkap Laowe
Ketiga, Waspada dengan Gambar yang Dikirimkan
“Selain artikel, yang paling mengena di pikiran adalah gambar yang disebarkan. Hati-hati ketika kita melihat gambar yang terlalu menyeramkan atau fenomenal. Terkadang gambar itu bukan dari kejadian yang sebenarnya, melainkan diambil dari kejadian yang sudah lewat di tempat lain,” sebutnya.
Tambahnya, sebelum menyebarkan berita yang diterima di media sosial ada baiknya untuk cek sumber lain ataupun diskusikan dengan teman terdekat supaya menjadi pengguna media sosial yang arif dan bijaksana.(fanly)