Dinkes Kabupaten Talaud Tingkatkan SDM Tenaga Dokter

Melonguane, SULUTREVIEW – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Talaud terus berusaha untuk memperbaiki pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Hal itu merupakan fokus Dinkes untuk mendatangkan dokter-dokter kontrak yang akan ditempatkan di beberapa Puskesmas yang masih membutuhkan tenaga dokter

Ditemui dikantornya Rabu (21/2/2018) Sekertaris Dinas Kesehatan dr Jurry E Jawali, mengatakan pihaknya saat ini tengah melaksanakan program Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), dia menjelaskan dinas penjalankan progarm P3K berdasarkan SK Bupati dan UU ASN tahun 2015. Program P3K di Kabupaten Kepulauan Talaud sudah memasuki tahun kedua pelaksanaanya.

Lanjut ungkap dr Jawali, salah satu poin dari program ini adalah untuk mendatangkan dokter-dokter kontrak yang akan ditempatkan di puskemas-puskesmas yang membutuhkan tenaga dokter, namun dia mengatakan bahwa sampai saat ini belum banyak yang berminat untuk bertugas di Kabupaten Talaud, khususnya di pulau-pulau yang terpencil.
“Memang peminatan agak kurang untuk Talaud, kemarin kita buka sampai di kepulauan Miangas dan Marampit, tapi memang sepi. Paling banyak peminatnya itu untuk daerah Karakelang yang aksesnya tidak terlalu sulit,” ujar Jawali.

Faktor yang menyebabkan sepinya peminatan dokter untuk bertugas di Kabupaten Talaud, sebut Jawali, tidak sepenuhnya masalah honor, namun salah satu faktor penting adalah kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.

“Ternyata yang menjadi hambatan bukan masalah uang, tapi kesempatan untuk menambah pengetahuan, masih minim. Khususnya di pulau-pulau terpencil, dokter kan belajar seumur hidup, tiap tahun harus memperbaharui pengetahuan,” jelas Jawali.

Menurutnya, jika dokter tidak mendapatkan kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan, maka dokter-dokter tersebut tidak akan mau melaksanakan tugas di daerah tersebut, karena hal tersbut akan berisiko terhadap pelayanan kepada masyarakat nantinya.

“Risikonya kalau dia tidak memperbaharui Ilmu dan ternyata sudah ada perubahan, dia ketinggalan. Kan risikonya ada sama dia, dia akan memberikan tindakan yang salah. Kemudian diprotes oleh pasien dan dia akan dianggap tidak melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai dokter,” urainya.

Untuk itu, pihak Dinkes lewat Bidang Sumberdaya Kesehatan yang membawahi Bidang Sumberdaya Manusia Kesehatan sedang mempersiapkan program pengembangan untuk sembilan jenis tenaga kesehatan yang ada, dan program tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi para tenaga medis yang ada di lapangan.

“Jika kendala di lapangan adalah SDM maka kami akan panggil dan kami akan usahakan untuk mendapatkan peningkatan keterampilan, apakah secara individu akan dikirim ke tempat lain, atau nanti kita datangkan para ahli. Kita akan lihat nanti dengan mempertimbangkan situasi dan efisiensi,” tutup Jawali.(fanly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *