Melonguane, SULUTREVIEW – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud dan PT Pertamina, duduk satu meja untuk membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pada kesempatan ini, pelaksana tugas (plt)
Bupati kabupaten Kepulauan Talaud, Petrus S Tuange yang didampingi Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Talaud, George Rompah, diterima langsung oleh Branch Manager Marketing Suluttengo, Daniel. Untuk kemudian dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai persoalan mengenai BBM yang saat ini sedang terjadi di Talaud.
Tuange menjelaskan bahwa sampai saat ini, masih sering terjadi kelangkaan BBM serta belum diberlakukannya BBM satu harga di beberapa kecamatan “Kami harapkan PT Pertamina dapat menambah kuota BBM di Kabupaten Talaud, pengoperasian SKPT di Salibabu serta proses pendistribusian BBM kepada nelayan maupun petani yang menggunakan alat tangkap dan alat pertanian yang membutuhkan BBM,” kata Tuange saat rapat koordinasi di kantor Pertamina Manado (22/2/2018).
Merespon hal tersebut, Daniel sebagaimana program Presiden Joko Widodo yaitu membangun dari pinggiran, ditindaklanjuti pihak Pertamina dengan menyiapkan program prioritas yang dikhususkan untuk pulau terluar agar kelangsungan BBM terpenuhi.
Pihak Pertamina akan segera menindak lanjuti permasalahan BBM satu harga untuk pulau terdepan dan terluar. Untuk kabupaten Talaud akan di bangun dan disiapkan fasilitas tangki untuk melengkapi kebutuhan penyaluran BBM satu harga. “Saat ini ada tiga kecamatan dan satu desa di Kabupaten Talaud yang disiapkan untuk program BBM satu harga yaitu Kecamatan Miangas, Nanusa, Essang dan Desa Marampit,” kata Daniel
Untuk Penambahan Kuota BBM, Pihak Pertamina tidak bisa mengambil keputusan sepihak. Pihak Pertamina harus melakukan koorsinasi terlebih dahulu dengan BPH Migas.
Untuk mengatasi kelangkaan BBM di Kabupaten Talaud, Pertamina akan menyiapkan bahan bakar alternatif jenis BBK pertalite. Diakui pihak pertamina, BBM jenis ini memang harganya berbeda sedikit dengan BBM jenis lain. “Tapi bahan bakar alternatif bisa menjadi solusi untuk kelangkaan BBM yang sering dialami oleh Masyarakat Talaud,” tukasnya.
Sementara itu, terkait dengan bahan bakar alternatif Jenis BBK Pertalite, pihak Pertamina dalam waktu dekat ini akan melakukan sosialisai secara langsung kepada masyarakat Talaud.
Untuk pengoperasian SKPT di Salibabu, Daniel menyampaikan bahwa akan segera di bangun SPDN di pulau Salibabu. Sedangkan untuk proses pendistribusian BBM kepada petani dan nelayan, pihak pertamina akan mempercayakan hal tersebut kepada dinas-dinas terkait untuk mengatur proses pendistribusian.
Poin-poin terebut adalah PT Pertamina akan melakukan penambahan kuota BBM di Kabupaten Talaud dan jumlahnya akan dikooridnasikan dengan BPH Migas, SPDN Salibabu akan segera realisasikan. Berikut dibangun lembaga penyalur BBM di Miangas. “Akan ada MoU antara PT Pertamina Marketing Branch Suluttenggo dengan Pemerintah Kabupaten Talaud mengenai penggunaan BBK pertalite dan dexlite dan pengaturan kembali pendistribusian minyak tanah di Kabupaten Talaud.
Dalam pertemuan turut hadir Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Tony M Gagola, staf ahli bupati Ir Lukas Auy, Kadis Perikanan Ir Leida Dachlan, Kadis Perindustrian dan Perdagangan Habel Salombe, Kadis Perhubungan Ir Max Patone, Kabag Ekonomi Setda, Kabag Perwakilan dan Kabag Humas.(fanly)