Manado, SULUTREVIEW – Inflasi Sulawesi Utara (Sulut) yang diwakili Kota Manado, pada bulan Desember 2017, tercatat sebesar 0,51%. Inflasi ini terbilang rendah. Bahkan masih akan berlanjut hingga Januari 2018.
Dikatakan Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulut, Soekowardojo, Indeks Harga Konsumen (IHK) Sulut akan mencatat inflasi yang relatif rendah pada bulan Januari 2018.
“Inflasi bulan Januari diperkirakan masih disebabkan oleh angkutan udara sebagai dampak mobilitas kembalinya masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru ke kota asal di luar Manado,” kata Soekowardojo.
Lanjut katanya, komoditas bumbu-bumbuan khususnya Barito juga akan menjadi penyumbang inflasi seiring dengan berlanjutnya kenaikan harga komoditas tersebut pada akhir bulan Desember 2017.
“Sepanjang tahun 2018, Bank Indonesia memperkirakan inflasi Sulut tahun 2018 akan berada pada level moderat di tengah sasaran target inflasi 2018 sebesar 3,5±1% (yoy),” ujarnya sambil menambahkan ke depan, pemerintah daerah BI berkomitmen untuk terus memperkuat pengendalian inflasi.
“Hal itu agar pencapaian target inflasi 2018, salah satunya melalui penguatan kelembagaan TPID di wilayah Sulut, menyusul terbitnya Keputusan Presiden RI No.23 Tahun 2017 tentang Tim Pengendalian Inflasi Nasional,” ujarnya.
Ditambahkannya, pencapaian yang baik tersebut tidak terlepas dari peran berbagai pemangku kebijakan dan pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan TPID. Jelang akhir tahun 2017, selain upaya melalui.
“Gerakan Barito atau Batanang Rica dan Tomat tahap kedua, serta berbagai upaya lainnya juga dilakukan. Yakni berupa sidak pasar yang dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara, operasi pasar oleh Bulog dalam bentuk Rumah Pangan Kita, dan pasar murah oleh Disperindag Sulut dan Dinas Pangan Sulut yang bekerja sama dengan Dinas Pertanian kabupaten/kota, serta rapat teknis dan high level meeting TPID,” jelasnya.
Diektahui, realisasi inflasi Sulut yang diwakili Kota Manado, pada bulan Desember 2017, tercatat sebesar 0,51. Inflasi ini, jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata historis bulan Desember 5 tahun terakhir, yakni dari 2012-2016, sebesar 1,20% (mtm).(hilda)