Disparda Sulut Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sekitar Wisata Bunaken

Manado, SULUTREVIEW – Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara (Sulut) tak lepas dari kontrbusi sektor pariwisata. Itulah sebabnya, masyarakat yang berada di sekitar objek wisata perlu diberikan pelatihan ketrampilan.

Salah satunya dengan pelatihan pembuatan souvenir dan kuliner khas. Dengan demikian, harapan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi dapat tercapai.

Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Daniel A Mewengkang SE MSi, melalui kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Usaha Masyarakat di Bunaken, bahwa bekal ketrampilan yang diberikan secara intens akan menjadi peluang untuk meningkatkan potensi. Sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasar.

“Kebutuhan wisatawan akan souvenir dan kuliner khas daerah sangat tinggi. Tetapi sampai saat ini masih belum terpenuhi. Untuk itulah masyarakat sekitar objek wisata harus dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan,” ungkap Mewengkang, Sabtu (9/12/2017).

Lanjut kata Mewengkang, pemerintahan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandou melalui program Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (ODSK) dapat menjadi solusi untuk menggerakkan peremonomian masyarakat. “Melalui program ODSK ini akan meningkatkan pertambahan ekonomi dan kesejahteraan,” tukasnya.

Di sisi lain, Mewengkang mengingatkan peserta pelatihan agar tetap menjaga keramahan. Mengingat Kota Manado saat ini mendapat label Manado kota paling toleran. “Untuk menjaganya butuh kerja sama masyarakat,” tandasnya sambil merinci unggulan program Sapta Pesona yang meliputi aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan (berkesan).

“Yang terpenting bagaimana agar wisatawan datang kembali. Dan kunci pertamanya adalah aman, menghargai dan toleransi yang akan menumbuhkan rasa aman,” ucapnya.

Sementara itu, dikatakan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Dra Ceska R Sulu MSi, dengan pengetahuan dan pelatihan ketrampilan souvenir dan kuliner khas maka sebanyak 110 masyarakat akan memiliki pengalaman yang menguntungkan.

“Dampaknya peserta akan punya pengetahuan yang nantinya akan meningkatkan pendapatan dan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang datang dari kalangan akademisi, balai riset serta praktisi kuliner.(hilda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *