Manado, SULUTREVIEW – Sanggar SMP Kristen Zaitun Manado bangga dapat tampil di ajang Festival Kolintang yang digelar di Semarang.
Kegiatan yang dihelat tanggal 19-20 Mei 2017 tersebut, diikuti 12 siswa dan untuk pertama kalinya mengikuti event kompetisi. Namun dengan tampilan yang maksimal, SMP Kristen Zaitun Manado dapat meraih nilai 79,92.
“Puji syukur pada Tuhan sebab di tampilan yang pertama kalinya ini anak-anak dapat meraih nilai yang cukup baik,” sebut Kepala Sekolah SMP Kristen Zaitun Manado, Silvana B Dondo SPd MAP, Senin (22/05/2017).
Musik kesenian Kolintang menurut Silvana merupakan musik budaya daerah yang harus terus dilestarikan. Terlebih di era modernisasi dewasa ini.
“Lomba ini diikuti peserta dengan kategori umur 13-16, mereka bersaing ketat bersama peserta lainnya yang datang dari sekolah yang ada di Jawa, Manado dan Bitung. Jadi ini bukan hanya event lomba semata sekaligus juga menanamkan pengetahuan kepada anak-anak akan kesenian Minahasa khususnya musik Kolintang,” jelasnya.
Tak itu saja, kebudayaan dan kesenian musik Kolintang, sambung Silvana secara langsung akan menumbuhkan rasa cinta dan memiliki akan kesenian Minahasa dalam hal ini musik Kolintang.
“Musik Kolintang perlu dikembangkan untuk selanjutnya dilestarikan sehingga dapat menumbuhkan kesadaran kepada anak-anak untuk mau melatih diri dengan kesenian Minahasa supaya mereka tidak mudah menerima kesenian asing yang tidak sesuai dengan budaya Minahasa,” tandasnya sembari menambahkan kesenian juga dapat
menumbuhkan katakter siswa dalam hal disiplin, tanggungjawab, kerjasama maupun rasa sosial untuk menghargai satu dengan yg lain.
“Di sisi lain, kegiatan ini turut mempromosikan SMP Kristen Zaitun Manado. Baik di tingkat kabupaten/kota/propinsi hingga nasional,” ujarnya.
Sekalipun menurut kata orang, kegiatan mengikuti lomba musik Kolintang bagaikan katak yang mau keluar dari bawah tempurung. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi sekolah.
“Meski mengalami kesulitan dalam hal biaya, tetapi dukungan baik orang tua dan stakeholder lainnya menjadi penyemangat . Dan sebagai kepala sekolah, saya berusaha sekuat tenaga supaya kegiatan dapat terealisasi. Sebab, kalau menunggu kapan lagi. Maksudnya sekolah akan ketinggalan terus,” ungkapnya.
Keikutsertaan lomba Kolintang, kata Silvana diharapkan dapat membuka mata stakeholder terutama dari pihak gereja dalam hal ini yayasan yang membawahinya untuk memperhatikan perkembangan dan kemajuan pendidikan di SMP Kristen Zaitun Manado.
“Sebenarnya pelayanan nomor satu itu ada di sekolah. Diharaokan ke depannya SMP Kristen Zaitun akan menghasilkan SDM yang berkualitas dan tentunya generasi yang takut akan Tuhan , cerdas , trampil dan berintegritas sesuai visi sekolah,” tandasnya.(hilda)